Makassar (ANTARA) - Platform pemberdayaan pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas yakni BerdayaBareng bersama British Embassy Jakarta dan UK International Development berkolaborasi soal Program Akses Digital dan memberikan apresiasi pada 16 peserta terbaik dari Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Program ini untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas menjadi individu unggul dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan digital dan keuangan iklusif pada 792 peserta dari KTI," kata Founder BerdayaBareng Nicky Clara di Makassar, Sabtu.
Dari 16 peserta terbaik itu diantaranya St Aisyah sebagai konten terbaik asal Kota Makassar, Gowa Nur Ayu dan Siti Nur Hartini sebagai marketing terbaik.
Nicky mengatakan program pembelajaran dengan metode Learning Management System (LSM) ini salah satu fitur di platform Merdeka Mengajar yang digunakan untuk kegiatan program pendidikan, pembelajaran atau pelatihan.
Program akses digital ini dilakukan serentak di 7 kota di KTI yakni Kota Samarinda, Balikpapan, Manado, Kendari, Makassar, Maros dan Gowa.
"Ada 23 fasilitator, 10 penerima manfaat dan 792 peserta selaku penerima langsung pembelajaran yang diantaranya 560 orang perempuan," katanya.
Setelah mengikuti pembelajaran selama enam bulan, lanjut dia, pada kesempatan ini dilakukan penamatan dan pemberian apresiasi pada peserta terbaik.
"Program ini untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas menjadi individu unggul dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan digital dan keuangan iklusif pada 792 peserta dari KTI," kata Founder BerdayaBareng Nicky Clara di Makassar, Sabtu.
Dari 16 peserta terbaik itu diantaranya St Aisyah sebagai konten terbaik asal Kota Makassar, Gowa Nur Ayu dan Siti Nur Hartini sebagai marketing terbaik.
Nicky mengatakan program pembelajaran dengan metode Learning Management System (LSM) ini salah satu fitur di platform Merdeka Mengajar yang digunakan untuk kegiatan program pendidikan, pembelajaran atau pelatihan.
Program akses digital ini dilakukan serentak di 7 kota di KTI yakni Kota Samarinda, Balikpapan, Manado, Kendari, Makassar, Maros dan Gowa.
"Ada 23 fasilitator, 10 penerima manfaat dan 792 peserta selaku penerima langsung pembelajaran yang diantaranya 560 orang perempuan," katanya.
Setelah mengikuti pembelajaran selama enam bulan, lanjut dia, pada kesempatan ini dilakukan penamatan dan pemberian apresiasi pada peserta terbaik.