Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) manfaatkan teknologi penginderaan jauh atau remote sensing untuk memperkirakan bahaya sesar sebagai upaya menyelamatkan penduduk dari ancaman gempa bumi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN gandeng BGS manfaatkan teknologi penginderaan jauh mitigasi gempa
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nurani Rahma Hanifa mengatakan BRIN bekerja sama dengan British Geological Survey (BGS) terkait riset teknologi tersebut dan telah dituangkan dalam publikasi ilmiah bersama.
"Kami berharap hal ini dapat menurunkan angka kematian dan kerusakan fasilitas untuk menyelamatkan masyarakat dengan menggunakan data sains yang kami miliki melalui remote sensing," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Ahli geologi bidang multi-hazard dan remote sensing BGS Ekbal Hussain mengatakan teknologi yang dimiliki oleh BGS saat ini dapat mengukur pola pergerakan tanah dan rincian pecahan gempa setelah terjadi gempa bumi dari luar angkasa menggunakan penginderaan jauh.
“Melalui pemodelan terperinci ini dapat membantu kita memahami bahwa gempa bumi memiliki energi yang dilepaskan, tetapi ada juga energi yang tersimpan di dalam bumi,” kata Ekbal.
Terkait Sesar Lembang, lanjut dia, penginderaan jauh dapat memperkirakan bahaya dari Sesar Lembang karena dapat memantau seberapa banyak energi yang masih tersimpan dan pada akhirnya dilepaskan saat terjadinya gempa bumi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN gandeng BGS manfaatkan teknologi penginderaan jauh mitigasi gempa