Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengajak forum Bursa Kerja Khusus (BKK) Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) se-Bantul untuk belajar Praktik Baik atau pengalaman baik dari berbagai aktivitas dalam program pengembangan sekolah di SMK Negeri 1 Bandung.
"Hari ini kita ajak teman teman Forum BKK SMK dalam rangka untuk belajar Praktik Baik, best praktice yang ada di SMK Negeri 1 Bandung yang nanti bisa diterapkan di sekolah sekolah yang ada di Bantul," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Mujahid usai kunjungan di SMKN 1 Bandung, Selasa.
Menurut dia, ada sebanyak 36 peserta perwakilan dari forum BKK di semua SMK se-Bantul yang mengikuti studi komparasi ke Bandung tersebut. Dalam kunjungannya peserta dikenalkan berbagai program unggulan dan praktik belajar dalam rangka pengembangan potensi siswa.
"Saya berharap ini menjadi renungan agar banyak informasi yang sudah didapatkan di SMKN 1 Bandung, kalau yang baik silahkan itu ditiru, didiskusikan dengan kepala sekolah, dengan guru-guru untuk nanti praktik baik itu bisa ditiru," katanya.
Pihaknya berharap setelah mendapat pengetahuan baru tentang kegiatan tersebut, masing-masing BKK SMK bisa memberikan laporan atau semacam informasi balik kepada pemerintah terkait dengan upaya untuk menerapkan praktik baik dan kendala yang dihadapi.
"Kalau ada kendala, agar itu bisa diskusikan dengan Disnakertrans dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), agar nanti sekolah-sekolah kita bisa merevitalisasi kurikulum vokasinya, lalu memastikan link and match berjalan dengan baik," katanya.
Dalam menyiapkan lulusan secara baik dan unggul serta memiliki kualitas yang berdaya saing, kata dia, sejauh ini BKK SMK tidak ada kendala berarti, karena masing masing sekolah telah menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum kejuruan yang dibutuhkan dunia kerja.
"Saya lihat kurikulum sudah sesuai dengan kebutuhan, kemudian guru-guru membuka informasi, membuka komunikasi dengan dunia industri dunia kerja, yang nanti mereka akan menyerap dan menerima lulusan, dan pastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati mengatakan selain berkunjung ke SMKN 1 Bandung, peserta juga diajak berkunjung ke salah satu pabrik sepatu terkenal di Bandung, agar nanti ada kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kerja.
"BKK ini memiliki peran penting sebagai penghubung antara siswa alumninya dengan dunia industri, kampus, maupun lembaga yang lain. Oleh karena itu BKK harus benar-benar bisa menyiapkan lulusannya secara baik dan unggul, serta memiliki kualitas yang berdaya saing," katanya.
"Hari ini kita ajak teman teman Forum BKK SMK dalam rangka untuk belajar Praktik Baik, best praktice yang ada di SMK Negeri 1 Bandung yang nanti bisa diterapkan di sekolah sekolah yang ada di Bantul," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Mujahid usai kunjungan di SMKN 1 Bandung, Selasa.
Menurut dia, ada sebanyak 36 peserta perwakilan dari forum BKK di semua SMK se-Bantul yang mengikuti studi komparasi ke Bandung tersebut. Dalam kunjungannya peserta dikenalkan berbagai program unggulan dan praktik belajar dalam rangka pengembangan potensi siswa.
"Saya berharap ini menjadi renungan agar banyak informasi yang sudah didapatkan di SMKN 1 Bandung, kalau yang baik silahkan itu ditiru, didiskusikan dengan kepala sekolah, dengan guru-guru untuk nanti praktik baik itu bisa ditiru," katanya.
Pihaknya berharap setelah mendapat pengetahuan baru tentang kegiatan tersebut, masing-masing BKK SMK bisa memberikan laporan atau semacam informasi balik kepada pemerintah terkait dengan upaya untuk menerapkan praktik baik dan kendala yang dihadapi.
"Kalau ada kendala, agar itu bisa diskusikan dengan Disnakertrans dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), agar nanti sekolah-sekolah kita bisa merevitalisasi kurikulum vokasinya, lalu memastikan link and match berjalan dengan baik," katanya.
Dalam menyiapkan lulusan secara baik dan unggul serta memiliki kualitas yang berdaya saing, kata dia, sejauh ini BKK SMK tidak ada kendala berarti, karena masing masing sekolah telah menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum kejuruan yang dibutuhkan dunia kerja.
"Saya lihat kurikulum sudah sesuai dengan kebutuhan, kemudian guru-guru membuka informasi, membuka komunikasi dengan dunia industri dunia kerja, yang nanti mereka akan menyerap dan menerima lulusan, dan pastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati mengatakan selain berkunjung ke SMKN 1 Bandung, peserta juga diajak berkunjung ke salah satu pabrik sepatu terkenal di Bandung, agar nanti ada kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kerja.
"BKK ini memiliki peran penting sebagai penghubung antara siswa alumninya dengan dunia industri, kampus, maupun lembaga yang lain. Oleh karena itu BKK harus benar-benar bisa menyiapkan lulusannya secara baik dan unggul, serta memiliki kualitas yang berdaya saing," katanya.