Jakarta (ANTARA) - BMKG melaporkan aktivitas deformasi batuan lempeng laut telah menimbulkan gempa tektonik di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada Kamis pagi dini hari.
"Jenis gempa tektonik dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di Subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa gempa bumi itu memiliki parameter dengan magnitudo M5,1. Berlokasi di laut yang berjarak 7 kilometer arah Utara Teluk Waru, Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 56 kilometer.
Analisis BMKG menemukan gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV MMI, hingga Kabupaten Fak-fak, Papua Barat berskala II-III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hasil monitoring BMKG sampai dengan pukul 03.00 WIB tadi menunjukkan ada dua kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,9," kata dia.
Kendati demikian ia menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan yang terdampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Deformasi batuan lempeng timbulkan gempa tektonik di Seram Timur
"Jenis gempa tektonik dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di Subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa gempa bumi itu memiliki parameter dengan magnitudo M5,1. Berlokasi di laut yang berjarak 7 kilometer arah Utara Teluk Waru, Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 56 kilometer.
Analisis BMKG menemukan gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV MMI, hingga Kabupaten Fak-fak, Papua Barat berskala II-III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hasil monitoring BMKG sampai dengan pukul 03.00 WIB tadi menunjukkan ada dua kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,9," kata dia.
Kendati demikian ia menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan yang terdampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Deformasi batuan lempeng timbulkan gempa tektonik di Seram Timur