Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan atau BI Rate tetap di level 6 persen karena inflasi dalam negeri saat ini tetap dapat terjaga.

"Untuk rapat dewan gubernur di bulan Februari masih akan memutuskan menahan kebijakan suku bunga acuan pada level yang sama di angka 6 persen," kata peneliti ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf R Manilet kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Keputusan terkait naik tidaknya BI Rate akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Februari yang berlangsung pada 20-21 Februari 2024.

Yusuf menuturkan untuk inflasi, data terakhir pada bulan Januari 2024 menunjukkan inflasi tahunan mencapai 2,57 persen atau lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,28 persen.

Meskipun, di dua bulan berikutnya ada potensi peningkatan inflasi imbas dari kenaikan harga beras dan faktor musiman bulan Ramadhan.

Sementara itu, meskipun nilai tukar rupiah mengalami depresiasi di awal tahun, namun memasuki Februari 2024 volatilitas nilai tukar juga sudah mulai menurun.

Di sepanjang tahun 2024, rupiah diperkirakan akan menunjukkan stabilitas nilai tukar yang cenderung menguat, didukung oleh meredanya ketidakpastian global, kecenderungan penurunan imbal hasil (yield) obligasi negara maju, serta penurunan tekanan penguatan dolar AS.

Lebih lanjut Yusuf mengemukakan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India tetap kuat berkat konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus mendukung.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti: BI akan tahan BI Rate di level 6 persen

Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024