Jakarta (ANTARA) - "Avatar: The Last Airbender" datang setelah para penggemar serial fantasi itu menunggu selama hampir 20 tahun.
Versi live action dari animasi populer yang ditayangkan oleh Netflix itu menuturkan upaya Avatar muda bermata biru Aang menguasai empat elemen (air, bumi, api, dan udara) untuk mengembalikan keseimbangan dunia.
Dalam serial itu, para penonton diajak kembali ke semesta Pengendali Udara (Airbender) bersama bernama Aang, yang muncul setelah terjebak di gunung es untuk menyelamatkan dunia dari keserakahan Negara Api.
Negara Air, Bumi, Api, dan Udara semula hidup harmonis berkat upaya Avatar selaku penguasa dari keempat elemen untuk menjaga perdamaian di antara mereka.
Namun, keadaan itu berubah setelah Negara Api menyerang dan berusaha menghapus bangsa Pengembara Udara demi menguasai dunia.
.
Versi live action dari animasi populer yang ditayangkan oleh Netflix itu menuturkan upaya Avatar muda bermata biru Aang menguasai empat elemen (air, bumi, api, dan udara) untuk mengembalikan keseimbangan dunia.
Dalam serial itu, para penonton diajak kembali ke semesta Pengendali Udara (Airbender) bersama bernama Aang, yang muncul setelah terjebak di gunung es untuk menyelamatkan dunia dari keserakahan Negara Api.
Negara Air, Bumi, Api, dan Udara semula hidup harmonis berkat upaya Avatar selaku penguasa dari keempat elemen untuk menjaga perdamaian di antara mereka.
Namun, keadaan itu berubah setelah Negara Api menyerang dan berusaha menghapus bangsa Pengembara Udara demi menguasai dunia.
.