Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) Rachmat Kaimuddin mengatakan industri otomotif Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih besar pada 2030.

 

Keyakinan ini didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah meningkatnya produk domestik bruto (GDP) per kapita, yang diprediksi akan meningkatkan jumlah kepemilikan mobil di Indonesia.

 

Menurut Rachmat dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengutip data World Population Review, saat ini dengan PDB per kapita Indonesia sekitar 5.000 dolar AS, rasio antara kepemilikan mobil dengan jumlah penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Saat ini, rasio kepemilikan mobil di Indonesia adalah 82 unit per 1.000 orang.

 

Sementara itu, negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Thailand, yang memiliki PDB per kapita sekitar 7.000 dolar AS, memiliki rasio kepemilikan mobil mencapai 280 unit per 1.000 orang.

 

Kemudian, China dengan PDB per kapita 13.000 dolar AS memiliki tingkat kepemilikan mobil 221 unit per 1.000 orang.

 

Meski demikian, Rachmat yakin Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan angka tersebut pada 2030.

 

“Jika PDB Indonesia naik ke 10.000 dolar AS pada 2030, tingkat kepemilikan mobil mungkin bisa mencapai 150 atau 200 unit per 1.000 orang,” kata dia.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkomarves: Industri otomotif RI punya peluang tumbuh lebih besar

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024