Gunungkidul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut tingkat partisipasi masyarakat setempat pada Pemilu 14 Februari 2024 mencapai 85 persen dari 473.614 orang pemilih yang menggunakan hak pilihnya.
Ketua KPU Kabupaten Gunungkidul Asih Nuryanti mengatakan partisipasi pemilih pada pemilu kali ini mengalami peningkatan dibanding Pemilu 2019 yang tercatat sebesar 82 persen.
"Partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 merupakan yang tertinggi dalam sejarah pemilu di Gunungkidul," kata Asih di Gunungkidul, Selasa.
Asih mengatakan grafik partisipasi pemilih per kecamatan meningkat dibandingkan Pemilu 2019. "Tingginya partisipasi ini menjadi kebahagiaan sangat besar bagi KPU Gunungkidul," katanya.
Dia menambahkan sejak awal tahapan pemilu, KPU Gunungkidul berupaya mengampanyekan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, termasuk para pemilih pemula. Selain KPU, sosialisasi juga dilakukan PPK, PPS, relawan, Kesbangpol dan Kominfo Gunungkidul.
“Tingkat partisipasi Pemilih 2024 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah di Kabupaten Gunungkidul,” kata Asih.
Asih menilai masyarakat juga berhasil melewati pendidikan politik dari sosialisasi dan iklim politik sebelum pelaksanaan pemilu sehingga mereka termotivasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Saat ini masyarakat semakin paham pentingnya pemilu untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Selain itu, antusiasme masyarakat terhadap calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota DPR, DPD, dan DPRD juga diduga turut memicu tingginya partisipasi pemilih.
"Faktor lain yang mendongkrak partisipasi adalah calon anggota legislatif hingga calon presiden atau peserta Pemilu 2024," katanya.
Ketua KPU Kabupaten Gunungkidul Asih Nuryanti mengatakan partisipasi pemilih pada pemilu kali ini mengalami peningkatan dibanding Pemilu 2019 yang tercatat sebesar 82 persen.
"Partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 merupakan yang tertinggi dalam sejarah pemilu di Gunungkidul," kata Asih di Gunungkidul, Selasa.
Asih mengatakan grafik partisipasi pemilih per kecamatan meningkat dibandingkan Pemilu 2019. "Tingginya partisipasi ini menjadi kebahagiaan sangat besar bagi KPU Gunungkidul," katanya.
Dia menambahkan sejak awal tahapan pemilu, KPU Gunungkidul berupaya mengampanyekan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, termasuk para pemilih pemula. Selain KPU, sosialisasi juga dilakukan PPK, PPS, relawan, Kesbangpol dan Kominfo Gunungkidul.
“Tingkat partisipasi Pemilih 2024 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah di Kabupaten Gunungkidul,” kata Asih.
Asih menilai masyarakat juga berhasil melewati pendidikan politik dari sosialisasi dan iklim politik sebelum pelaksanaan pemilu sehingga mereka termotivasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Saat ini masyarakat semakin paham pentingnya pemilu untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Selain itu, antusiasme masyarakat terhadap calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota DPR, DPD, dan DPRD juga diduga turut memicu tingginya partisipasi pemilih.
"Faktor lain yang mendongkrak partisipasi adalah calon anggota legislatif hingga calon presiden atau peserta Pemilu 2024," katanya.