Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan kawasan simpang Prambanan, Sleman bakal menjadi titik konsentrasi arus kendaraan mudik Lebaran 2024 di provinsi ini.
Suwondo usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2024 di Mapolda DIY, Sleman, Rabu, menuturkan hal itu menyusul kebijakan pembukaan Tol Yogyakarta-Solo secara fungsional sampai Klaten, Jawa Tengah, selama arus mudik.
"Prambanan karena imbas dari tol yang difungsionalkan itu akan mempercepat proses masuknya (arus kendaraan) ke Yogyakarta," ucap dia.
Baca juga: 193,6 juta orang mudik Lebaran 2024
Karena itu, dari kawasan Prambanan, Polda DIY bersama instansi terkait telah menyiapkan sejumlah penunjuk arah jalur alternatif agar pemudik yang hanya ingin melintas tidak perlu memasuki arah Kota Yogyakarta.
Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, pemudik yang masuk ke DIY pada Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 11,7 juta orang atau enam persen dari total penduduk yang melakukan perjalanan mudik secara nasional.
"Yang hanya mau melintas silakan melintas tidak masuk tengah-tengah Kota Yogyakarta, itu upaya yang kita lakukan," ujar Suwondo.
Untuk menjaga kelancaran arus kendaraan, pihaknya telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas mulai dari penerapan contraflow, hingga sistem buka tutup jalur yang bersifat dinamis menyesuaikan kondisi di lapangan.
Menurut dia, rekayasa lalu lintas antara lain diputuskan dengan mengacu basis data jumlah kendaraan maupun orang yang dihitung menggunakan puluhan CCTV berperangkat khusus di sejumlah titik.
"Dari CCTV itu akan ditentukan buka tutup arus lalu lintas, penyalaan lampu merah, lampu hijau dan sebagainya," kata dia.
Berbeda dengan provinsi lainnya, menurut Suwondo, di DIY biasanya muncul dua kali lonjakan arus kendaraan setiap lebaran.
Baca juga: Pemerintah membuka Posko Angkutan Lebaran Terpadu 3-16 April 2024
Lonjakan pertama terjadi pada hari kedua lebaran dan lonjakan kedua terjadi beberapa hari sebelum masa arus balik.
"Jadi mereka yang dari luar daerah untuk kembali ke Jakarta mampir dulu ke Yogyakarta atau yang melakukan aglomerasi yaitu sekitaran yang melaksanakan silaturahim ke Yogyakarta atau wisata ke Yogyakarta," tutur dia.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizal menuturkan apabila arus kendaraan terpantau cukup padat dari arah Klaten, Jawa Tengah maka akan dilakukan penarikan arus lalu lintas dari kawasan Prambanan menuju Maguwoharjo, Sleman.
Untuk kendaraan yang hendak menuju Magelang, Jawa Tengah, kata dia, bakal langsung diarahkan melalui ring road, sedangkan yang hendak menuju Kota Yogyakarta bakal dipersilakan melaju lurus melalui Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Apabila ke destinasi wisata bisa melalui Piyungan atau melalui (jalan layang) Janti," kata dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Rizki Budi Utomo menuturkan kawasan simpang Prambanan menjadi titik krusial karena beban lalu lintas kendaraan dari jalan tol fungsional saat Lebaran diperkirakan seluruhnya akan masuk di kawasan itu."Di situ beban arus dari tol akan masuk ke sana semua," ujar dia.
Menurut dia, apabila arus kendaraan yang masuk dari tol sangat besar maka ruas jalan Piyungan-Prambanan bakal diprioritaskan sebagai alternatif menuju Kota Yogyakarta.
"Kendaraan dari arah Klaten nanti kita belokkan ke kiri ke arah Candi Ratu Boko. Nanti di situ ada beberapa pilihan untuk masuk ke Yogyakarta," ujar dia.
Baca juga: Jalur Pansela jadi alternatif mudik Lebaran 2024
Suwondo usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2024 di Mapolda DIY, Sleman, Rabu, menuturkan hal itu menyusul kebijakan pembukaan Tol Yogyakarta-Solo secara fungsional sampai Klaten, Jawa Tengah, selama arus mudik.
"Prambanan karena imbas dari tol yang difungsionalkan itu akan mempercepat proses masuknya (arus kendaraan) ke Yogyakarta," ucap dia.
Baca juga: 193,6 juta orang mudik Lebaran 2024
Karena itu, dari kawasan Prambanan, Polda DIY bersama instansi terkait telah menyiapkan sejumlah penunjuk arah jalur alternatif agar pemudik yang hanya ingin melintas tidak perlu memasuki arah Kota Yogyakarta.
Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, pemudik yang masuk ke DIY pada Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 11,7 juta orang atau enam persen dari total penduduk yang melakukan perjalanan mudik secara nasional.
"Yang hanya mau melintas silakan melintas tidak masuk tengah-tengah Kota Yogyakarta, itu upaya yang kita lakukan," ujar Suwondo.
Untuk menjaga kelancaran arus kendaraan, pihaknya telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas mulai dari penerapan contraflow, hingga sistem buka tutup jalur yang bersifat dinamis menyesuaikan kondisi di lapangan.
Menurut dia, rekayasa lalu lintas antara lain diputuskan dengan mengacu basis data jumlah kendaraan maupun orang yang dihitung menggunakan puluhan CCTV berperangkat khusus di sejumlah titik.
"Dari CCTV itu akan ditentukan buka tutup arus lalu lintas, penyalaan lampu merah, lampu hijau dan sebagainya," kata dia.
Berbeda dengan provinsi lainnya, menurut Suwondo, di DIY biasanya muncul dua kali lonjakan arus kendaraan setiap lebaran.
Baca juga: Pemerintah membuka Posko Angkutan Lebaran Terpadu 3-16 April 2024
Lonjakan pertama terjadi pada hari kedua lebaran dan lonjakan kedua terjadi beberapa hari sebelum masa arus balik.
"Jadi mereka yang dari luar daerah untuk kembali ke Jakarta mampir dulu ke Yogyakarta atau yang melakukan aglomerasi yaitu sekitaran yang melaksanakan silaturahim ke Yogyakarta atau wisata ke Yogyakarta," tutur dia.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizal menuturkan apabila arus kendaraan terpantau cukup padat dari arah Klaten, Jawa Tengah maka akan dilakukan penarikan arus lalu lintas dari kawasan Prambanan menuju Maguwoharjo, Sleman.
Untuk kendaraan yang hendak menuju Magelang, Jawa Tengah, kata dia, bakal langsung diarahkan melalui ring road, sedangkan yang hendak menuju Kota Yogyakarta bakal dipersilakan melaju lurus melalui Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Apabila ke destinasi wisata bisa melalui Piyungan atau melalui (jalan layang) Janti," kata dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Rizki Budi Utomo menuturkan kawasan simpang Prambanan menjadi titik krusial karena beban lalu lintas kendaraan dari jalan tol fungsional saat Lebaran diperkirakan seluruhnya akan masuk di kawasan itu."Di situ beban arus dari tol akan masuk ke sana semua," ujar dia.
Menurut dia, apabila arus kendaraan yang masuk dari tol sangat besar maka ruas jalan Piyungan-Prambanan bakal diprioritaskan sebagai alternatif menuju Kota Yogyakarta.
"Kendaraan dari arah Klaten nanti kita belokkan ke kiri ke arah Candi Ratu Boko. Nanti di situ ada beberapa pilihan untuk masuk ke Yogyakarta," ujar dia.
Baca juga: Jalur Pansela jadi alternatif mudik Lebaran 2024