Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut ketersediaan elpiji bersubsidi dalam tabung ukuran tiga kilogram di daerah ini aman dan mencukupi kebutuhan konsumen menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Husin Bahri di Bantul, Senin, mengatakan, pihaknya bersama Pertamina sudah melaksanakan pemantauan ke 16 pangkalan elpiji terkait ketersediaan tabung "melon' menghadapi momen Lebaran 2024.
"Dari hasil pemantauan di 16 pangkalan elpiji yang menjadi tempat penyebaran distribusi secara umum ketersediaan gas elpiji sangat mencukupi, aman, dan tidak ada kelangkaan," katanya.
Dia mengatakan, harga elpiji secara umum stabil tidak ada kenaikan signifikan, di pangkalan elpiji juga sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.
"Harga juga masih relatif sama sesuai dengan HET, ketentuan itu tidak boleh dilanggar, sehingga tidak ada gejolak dan kendala di masyarakat," katanya.
Menurut dia, kebijakan alokasi elpiji bersubsidi mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, yang mana pada 2024, Bantul mendapat alokasi dalam setahun sebanyak hampir 36 ribu metrik ton.
"Alokasi itu sudah memperhitungkan perkiraan kenaikan permintaan di pasar pada momen Idul Fitri, liburan dan juga akhir tahun, sehingga menghadapi Idul Fitri hingga libur nanti mencukupi," katanya.
Dia mengatakan, apabila suatu saat terjadi kelangkaan akibat permintaan yang meningkat, pemerintah daerah bisa mengajukan permohonan penambahan kuota ke Pertamina.
"Tidak ada alokasi khusus untuk menghadapi Lebaran, tapi menggunakan alokasi tahunan, dan kalau dilihat konsumsi bulanan di momen-momen tertentu seperti Lebaran pasti meningkat dibanding biasanya," katanya.
Stok elpiji bersubsidi di Bantul aman jelang Lebaran
Ketersediaan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di pangkalan (Foto ANTARA)