Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengenalkan cara belajar membatik dengan metode dan jenis kain yang sama seperti yang dilakukan oleh pembatik leluhur kepada wisatawan yang berkunjung ke Museum Batik Pekalongan.
Kepala Museum Batik Kota Pekalongan Nurhayati Sinaga di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa hal itu sebagai ajang promosi agar Museum Batik lebih banyak dikenal atau sebagai tempat kunjungan oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Kami berharap Museum Batik Pekalongan bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang berkunjung daerah ini. Oleh karena itu, wisatawan tidak hanya sekadar melihat koleksi batik namun mereka juga akan diajak cara membatik," katanya.
Menurut dia, para pengunjung museum akan disuguhi beberapa koleksi batik yang dipajang di 3 ruang pamer dan menyiapkan dua ruang pertemuan sebagai tempat belajar cara membatik.
Kemudian untuk tiket masuk, kata dia, bagi pelajar akan dikenai Rp3 ribu per orang, Rp7 ribu orang dewasa, dan wisatawan mancanegara Rp20 ribu per orang.
Kepala Museum Batik Kota Pekalongan Nurhayati Sinaga di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa hal itu sebagai ajang promosi agar Museum Batik lebih banyak dikenal atau sebagai tempat kunjungan oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Kami berharap Museum Batik Pekalongan bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang berkunjung daerah ini. Oleh karena itu, wisatawan tidak hanya sekadar melihat koleksi batik namun mereka juga akan diajak cara membatik," katanya.
Menurut dia, para pengunjung museum akan disuguhi beberapa koleksi batik yang dipajang di 3 ruang pamer dan menyiapkan dua ruang pertemuan sebagai tempat belajar cara membatik.
Kemudian untuk tiket masuk, kata dia, bagi pelajar akan dikenai Rp3 ribu per orang, Rp7 ribu orang dewasa, dan wisatawan mancanegara Rp20 ribu per orang.