Sleman (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meluncurkan sekolah Bina Keluarga Lansia (BKL) Melati Cangkring di Padukuhan Cangkring, Kalurahan (setingkat desa) Banyurejo, Kapanewon (Kecamatan) Tempel, Kabupaten Sleman, Jumat.

Peluncuran program sekolah lansia ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

"Diharapkan kegiatan ini dapat memberdayakan sekaligus memberikan edukasi terhadap lansia yang ada di Kabupaten Sleman. Terlebih angka harapan hidup di Kabupaten Sleman cukup tinggi yakni 76 tahun," kata Kustini.

Menurut dia, program seperti ini di Kabupaten Sleman sudah dilakukan pada hampir padukuhan, melalui Program Desa Inovatif dan Desa Unggulan.

"Hanya beda istilah saja. Ini upaya kita bagaimana angka harapan hidup di Sleman itu tinggi dan sekaligus sejahtera," katanya.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani mengatakan bahwa jumlah lansia di DIY cukup tinggi yakni 16,4 persen.

"Angka ini akan terus bertambah lagi. Untuk itu kegiatan Sekolah Lansia ini dimaksudkan agar lansia bisa tetap sehat dan produktif," katanya.

Ia mengatakan kegiatan yang ada di Sekolah Lansia antara lain  penguatan tujuh dimensi lansia yakni dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional, dan lingkungan.

Sekolah lansia ini dilaksanakan dalam tiga jenjang yaitu standar 1, 2, dan 3. Pada setiap standar para lansia akan mendapatkan materi yang berbeda-beda.

"Di DIY sudah terbentuk delapan Sekolah Lansia dan untuk Kabupaten Sleman akan menambah enam Sekolah Lansia lagi," katanya.
 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024