Yogyakarta (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan strategi untuk mencegah pemudik terjebak macet di kawasan Tol Yogyakarta-Solo ruas Klaten-Prambanan selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru)
Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan di Mapolda DIY, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat, menyebut langkah antisipasi disiapkan mengingat ruas tol tersebut dibuka fungsional mulai 20 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025.
"Jangan sampai mereka (pemudik) terjebak macet. Apabila butuh bantuan misalnya ada yang mau melahirkan atau sakit di dalam tol itu lebih sulit," kata Suwondo.
Menurut Suwondo, kepadatan arus dimungkinkan terjadi karena setelah keluar dari Gerbang Tol Prambanan kendaraan bakal memasuki ruas jalan Klaten yang lebih sempit.
Terlebih, jumlah pergerakan orang keluar dan masuk DIY diperkirakan bakal menyentuh 9,4 juta orang atau tiga kali lipat jumlah penduduk setempat selama momen libur akhir tahun.
Untuk mengurai kepadatan itu, metode yang disiapkan adalah melakukan penarikan kendaraan yang mengarah ke Yogyakarta.
"Apabila terjadi kepadatan, yang mengarah Yogyakarta akan kami tarik untuk bisa masuk ke dalam Yogyakarta," ujar dia.
Namun, Suwondo memastikan tidak serta merta semua kendaraan diperbolehkan memasuki wilayah Kota Yogyakarta.
Selain menyiapkan rekayasa lalu lintas, Polda DIY bakal berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk mengidentifikasi tujuan akhir kendaraan setelah keluar dari Gerbang Tol Prambanan.
Apabila tujuan kendaraan hendak ke Magelang, pihaknya telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif disertai rambu arah sehingga tidak perlu masuk dan memadati wilayah Kota Yogyakarta.
"Kalau memang tujuan mereka hanya melintas mungkin dari sana (tol) mau melintas ke wilayah Magelang maka dia tidak perlu masuk ke wilayah Kota Yogyakarta," ucap Suwondo.
Metode tersebut, sebagaimana pernah diterapkan saat Tol Yogyakarta-Solo ruas Colomadu-Ngawen dibuka fungsional pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
"Sudah dicoba saat masih Colomadu, walaupun meningkat arusnya, Yogyakarta tidak terlalu berdampak kemacetannya khususnya di daerah sekitar Prambanan," kata dia.
Mengacu pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Suwondo, kepadataan arus di wilayah Yogyakarta baru dimulai pada H+2 puncak arus mudik Natal dan tahun baru sehingga tahun ini diprediksi terjadi pada 23 Desember 2024.
"Namun dalam pelaksanaannya kami tetap posisi sama, kekuatannya, kesiapsiagaannya sebelum tanggal 20 (Desember) karena libur sekolah sudah dimulai, Yogyakarta sudah ramai," kata dia.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizal menyebut sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan untuk mengurai kemacetan di sekitar Tol Yogyakarta-Solo mengingat jumlah kendaraan diprediksi meningkat signifikan, terutama di sekitar exit tol menuju Yogyakarta.
"Pasti ada kepadatan arus karena masyarakat akan melihat dengan adanya jalan tol (Klaten-Prambanan) bisa difungsionalkan, sehingga masyarakat akan mengajak keluarganya untuk berwisata," ujar dia.
Menurut Alfian, jumlah kendaraan di kawasan itu bakal dipantau secara "real time" dan akan dilakukan penarikan lalu lintas kendaraan apabila dalam setengah jam jumlah kendaraan terhitung mencapai 1.500 unit.
"Menginjak 1.000 ke atas itu sudah padat. Rata-rata hanya 700 kendaraan. Tingkat sedang itu di 1.000, kalau sudah 1.500, itu sudah wajib untuk kita melakukan penarikan," ujar dia.
Selain itu, jika kondisi lalu lintas sangat padat, menurut dia, tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan sistem "contraflow", terutama untuk kendaraan yang menuju Yogyakarta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda DIY siapkan strategi cegah macet Tol Yogya-Solo saat Nataru