Jakarta (ANTARA) - Di bulan Mei ini waralaba "Planet of the Apes" menghadirkan film baru bertajuk "Kingdom of the Planet of the Apes” garapan sutradara Wes Ball yang disebut sebagai pembuka era baru dalam kisah ikonik ini.
Simak lima fakta menarik mengenai film "Kingdom of the Planet of the Apes" dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Kamis:
Sutradara di balik “Kingdom of the Planet of the Apes”
Penggarapan “Kingdom of the Planet of the Apes” dipimpin oleh Wes Ball, seorang sutradara yang mulai dikenal pada tahun 2014 lewat waralaba film populernya,“The Maze Runner”, yang meraup lebih dari 348 juta dolar AS secara global.
Pada tahun 2019, Wes pertama kali ditawarkan tentang kemungkinan menghidupkan kembali waralaba ikonik, tetapi awalnya dia tidak tertarik. Namun, satu minggu setelahnya, sebuah konsep yang sangat menarik muncul di benaknya.
Animator Indonesia dalam proses produksi film
Teknologi yang digunakan untuk menghidupkan karakter kera dan juga suasana film tersebut dicapai melalui teknologi Performance Capture, berkat para ahli di Wt FX. Perusahaan efek visual di Selandia Baru milik pembuat film Peter Jackson telah bekerja pada tiga film sebelumnya dan memainkan peran besar dalam "Kingdom of the Planet of the Apes".
Pekerjaan Wt FX juga termasuk mengubah aktor manusia menjadi kera secara digital dan membantu menciptakan dunia yang berlatar beberapa ratus tahun dari film sebelumnya yang penggemar sudah saksikan.
Adaptasi teknologi dari “Avatar: The Way of Water”
Wes mengakui proses produksi “Kingdom of the Planet of the Apes” sangat sulit dari segi teknis dan merupakan pembelajaran besar bagi sutradara. Salah satu tantangan terbesar adalah penambahan elemen air dalam cerita tersebut.
Para aktor belajar "menjadi kera" selama 6 minggu
Sebelum proses syuting dimulai, para aktor mempelajari karakteristik dan pergerakan kera selama enam minggu, yang dipimpin oleh pelatih gerakan Alain Gauthier.
Ketika para pemeran tiba untuk pelatihan, tugas pertama Gauthier adalah membuat mereka sangat sadar akan tubuh mereka. Dia menyusun serangkaian latihan untuk memperkuat dan mengembangkan jalur saraf baru, memberi mereka alat untuk bergerak layaknya seekor kera. Gauthier memulai pelatihan dengan lambat, menantang mereka untuk bertindak secara fisik.
Pembangunan set asli untuk pendalaman karakter
Sutradara Wes Ball ingin sebagian besar aksi berlangsung di set praktis di dunia fisik tetapi tetap dengan bantuan latar yang akan dibuat secara digital dalam beberapa adegan.
"Dalam film ini, kami membawa orang-orang ke dunia yang tidak ada. Tentu saja, ada banyak efek visual, tetapi semuanya dimulai dengan berdiri di tempat nyata dan memberi para aktor sesuatu untuk bereaksi," kata Wes.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Simak lima fakta menarik film "Kingdom of the Planet of the Apes"
Simak lima fakta menarik mengenai film "Kingdom of the Planet of the Apes" dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Kamis:
Sutradara di balik “Kingdom of the Planet of the Apes”
Penggarapan “Kingdom of the Planet of the Apes” dipimpin oleh Wes Ball, seorang sutradara yang mulai dikenal pada tahun 2014 lewat waralaba film populernya,“The Maze Runner”, yang meraup lebih dari 348 juta dolar AS secara global.
Pada tahun 2019, Wes pertama kali ditawarkan tentang kemungkinan menghidupkan kembali waralaba ikonik, tetapi awalnya dia tidak tertarik. Namun, satu minggu setelahnya, sebuah konsep yang sangat menarik muncul di benaknya.
Animator Indonesia dalam proses produksi film
Teknologi yang digunakan untuk menghidupkan karakter kera dan juga suasana film tersebut dicapai melalui teknologi Performance Capture, berkat para ahli di Wt FX. Perusahaan efek visual di Selandia Baru milik pembuat film Peter Jackson telah bekerja pada tiga film sebelumnya dan memainkan peran besar dalam "Kingdom of the Planet of the Apes".
Pekerjaan Wt FX juga termasuk mengubah aktor manusia menjadi kera secara digital dan membantu menciptakan dunia yang berlatar beberapa ratus tahun dari film sebelumnya yang penggemar sudah saksikan.
Adaptasi teknologi dari “Avatar: The Way of Water”
Wes mengakui proses produksi “Kingdom of the Planet of the Apes” sangat sulit dari segi teknis dan merupakan pembelajaran besar bagi sutradara. Salah satu tantangan terbesar adalah penambahan elemen air dalam cerita tersebut.
Para aktor belajar "menjadi kera" selama 6 minggu
Sebelum proses syuting dimulai, para aktor mempelajari karakteristik dan pergerakan kera selama enam minggu, yang dipimpin oleh pelatih gerakan Alain Gauthier.
Ketika para pemeran tiba untuk pelatihan, tugas pertama Gauthier adalah membuat mereka sangat sadar akan tubuh mereka. Dia menyusun serangkaian latihan untuk memperkuat dan mengembangkan jalur saraf baru, memberi mereka alat untuk bergerak layaknya seekor kera. Gauthier memulai pelatihan dengan lambat, menantang mereka untuk bertindak secara fisik.
Pembangunan set asli untuk pendalaman karakter
Sutradara Wes Ball ingin sebagian besar aksi berlangsung di set praktis di dunia fisik tetapi tetap dengan bantuan latar yang akan dibuat secara digital dalam beberapa adegan.
"Dalam film ini, kami membawa orang-orang ke dunia yang tidak ada. Tentu saja, ada banyak efek visual, tetapi semuanya dimulai dengan berdiri di tempat nyata dan memberi para aktor sesuatu untuk bereaksi," kata Wes.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Simak lima fakta menarik film "Kingdom of the Planet of the Apes"