Jakarta (ANTARA) - Lulusan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA 45) ke-48 diminta untuk dapat berkontribusi meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Di Indonesia masih banyak daerah-daerah tertinggal dan terpencil yang membutuhkan ketersediaan apoteker seperti di wilayah Indonesia Timur,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta Rudyono Darsono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dalam sesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan ke-48 Fakultas Farmasi yang berlangsung di Jakarta, Kamis (6/6), Fakultas Farmasi Prodi Apoteker UTA 45 telah melantik 234 apoteker.
Rudyono menuturkan seluruh wisudawan tersebut harus bisa menjadi apoteker yang profesional dan didasari oleh kode etik maupun perundang-undangan negara.
Dengan ilmu yang telah ditempa selama proses pembelajaran bersama tiga guru besar dan enam doktor, kata dia, diharapkan semua pihak dapat kembali ke daerah asalnya dan berkontribusi lebih banyak.
“Lulusan apoteker merupakan wujud dari peningkatan kualitas dalam keluarga. Apoteker dari UTA 45 Jakarta merupakan pilihan terbaik karena merupakan 20 persen dari total keseluruhan yang berhasil lolos dalam saringan pendaftaran,” katanya.
Dekan Fakultas Farmasi Diana Laila Ramatillah menambahkan lulusan apoteker ke-48 UTA 45 Jakarta dapat kebermanfaatan ilmu bagi sesama, pembelajaran yang sudah dilalui membentuk seorang menjadi pribadi yg mampu berkontribusi bagi masyarakat.
“