Jakarta (ANTARA) - Euro atau Piala Eropa 2024 di Jerman akan menjadi panggung terakhir Toni Kroos di kubu tuan rumah yang memutuskan pensiun.
Kroos yang baru saja menjuarai Liga Champions untuk keenam kalinya setelah membawa Real Madrid menang 2-0 dari Borussia Dortmund di partai final, akan mencari kepingan trofi Piala Eropa untuk melengkapi medali kejuaraan di lemarinya yang sudah banyak ia kumpulkan.
Selain Kroos, Piala Eropa juga sepertinya akan menjadi tarian terakhir mega bintang Portugal Cristiano Ronaldo yang kini sudah memasuki usia 39 tahun di pergelaran empat tahunan paling bergengsi di benua biru itu.
Ronaldo telah kehilangan trofi yang ia dambakan ketika ia hanya menyaksikan rivalnya Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia 2022 Qatar bersama Argentina. Dan di Piala Eropa, pemilik lima Ballon d’Or tampaknya tak ingin menutup karier sepak bola indahnya dengan tanpa trofi bergengsi seperti Piala Eropa.
Apalagi, selepas kepergian Fernando Santos dari kursi pelatih Portugal, kini Os Navegadores sedang dalam kepercayaan diri tinggi seusai ditangani Roberto Martinez.
Martinez boleh gagal meramu generasi emas timnas Belgia di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Namun, pelatih asal Spanyol itu tampaknya belajar dari pengalaman untuk tak mengulangi kesalahan yang sama ketika menukangi Portugal yang juga dihuni pemain-pemain bintang.
Martinez ditunjuk sebagai pelatih Portugal setelah negara yang memiliki ibu kota Lisbon itu tampil buruk di Piala Dunia 2022, setelah dihentikan Maroko pada perempat final dengan skor 0-1 yang membuat Ronaldo menangisi akhir kariernya yang diambang tanpa trofi Piala Dunia.
Pada 9 Januari 2023, Martinez ditunjuk sebagai pelatih Portugal dan sejak itu, tangan dingin pelatih 50 tahun itu membawa Portugal memenangi 13 laga dan hanya dua kalah dari 15 laga, dengan mencetak 49 gol dan hanya kemasukan 10 gol, dengan formasi andalan menggunakan formasi empat bek dalam pakem 4-3-3 yang juga bisa berubah 4-5-1 ketika bermain.
Catatan ini juga termasuk laju tak terkalahkan Portugal di babak kualifikasi Piala Eropa dengan menyapu bersih 10 laga, mencetak 36 gol dan hanya kebobolan dua gol.
Pemain depan Portugal Cristiano Ronaldo memeluk pelatih Portugal Roberto Martinez (kiri) selama sesi latihan di kamp pelatihan Cidade do Futebol di Oeiras, pinggiran Lisbon, pada 7 Juni 2024 menjelang pertandingan persahabatan Internasional melawan Kroasia menjelang UEFA Euro 2024 turnamen sepak bola di Jerman. (ANTARA/AFP/Patricia De Melo Moreira)
Tak hanya kemenangan, hadirnya Martinez juga membuat Portugal bermain sebagai sebuah “tim” yang dimana hal ini jauh tidak terlihat dari apa yang ditampilkan saat masih diarsiteki Santos karena hanya berkutat mengandalkan skill individu para pemainnya dan minim kreativitas.
Dengan sumur pemain yang sangat dalam, Martinez membawa bakat-bakat terbaik Portugal dari segala umur. Ia mengatakan perpaduan usia ini akan membentuk tim Portugal sebagai tim yang sempurna.
Dari pemain-pemain muda, Martinez memanggil bomber Paris Saint-Germain Goncalo Ramos (22), bek Sporting Goncalo Inacio (22), winger Porto Francisco Conceicao (21), dan duo Benfica Joao Neves (19) dan Antonio Silva (20).
Darah-darah muda ini akan dikombinasikan bersama pemain-pemain yang sudah matang seperti gelandang kreatif Manchester Hnited Bruno Fernandes (29), striker haus gol Liverpool Diogo Jota (27), hingga duo Manchester City Ruben Dias (27) dan Bernardo Silva (29).
Sebagai pembimbing dan penjaga suasana ruang ganti, Martinez membawa tiga pemain berpengalaman Portugal yang menjadi pilar penting di Piala Eropa 2016 di Prancis, yaitu Rui Patricio (36), Pepe (41), dan Ronaldo (39).
Dengan Ronaldo yang akan menampilkan tarian terakhirnya, faktor pelatih Martinez yang sudah nyetel, dan pemain-pemain bintang dari segala usia, tampaknya trofi Piala Eropa 2024 bukan tidak mungkin berada di tangan Portugal.
Dan jika benar, tampakmya mereka tidak akan meraihnya dengan aroma keberuntungan seperti di Piala Eropa 2016, ketika mereka lolos ke fase gugur dengan menjadi salah satu peringkat tiga terbaik setelah hanya meraih tiga poin di bawah Hungaria dan Islandia.
Halaman berikut:adu kekuatan Republik Ceko dan Turki
Adu kekuatan Republik Ceko dan Turki
Satu tempat juara grup tampaknya sudah ditempati Portugal. Oleh karena itu runner-up sepertinya akan direbutkan dua negara yang cukup berpengalaman di Piala Eropa yaitu Republik Ceko dan Turki.
Ceko dengan pelatih Ivan Hasek, lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 setelah mereka menduduki runner-up babak kualifikasi, di bawah Albania dengan koleksi poin yang sama.
Piala Eropa 2024 merupakan keikutsertaan kesebelas Ceko, dengan 20 tahun lalu mereka pernah membuat kejutan dengan lolos ke semifinal.
Dengan Milan Baros dan Jan Koller di lini serang, Ceko melaju ke semifinal sebelum disingkirkan juara saat itu yaitu Yunani.
Namun, empat edisi setelahnya, Ceko tak mampu mengulangi capaian edisi 2004 karena hanya mampu mencapai babak perempat final yang terakhir kali diraih pada edisi tahun 2021.
Di pergelaran paling bergengsi di Eropa tahun ini, Ceko ditopang tiga penggawa penting Bayer Leverkusen yang meraih double winners tak terkalahkan kompetisi domestik musim ini.
Tiga nama itu adalah penjaga gawang yang tampil 17 kali Matej Kovar, pencetak 13 gol dan tiga asia Patrick Schick, dan pencetak tujuh gol dan lima asis Adam Hlozek.
Di bawah asuhan Hasek, negara berjuluk Narodni tym (tim nasional) ini memainkan formasi tiga bek yang mana formasi ini sangat menguntungkan bagi Schick dan Hlozek yang sudah akrab memainkannya di Leverkusen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Grup F Piala Eropa 2024: Tarian terakhir Kroos dan Ronaldo
Kroos yang baru saja menjuarai Liga Champions untuk keenam kalinya setelah membawa Real Madrid menang 2-0 dari Borussia Dortmund di partai final, akan mencari kepingan trofi Piala Eropa untuk melengkapi medali kejuaraan di lemarinya yang sudah banyak ia kumpulkan.
Selain Kroos, Piala Eropa juga sepertinya akan menjadi tarian terakhir mega bintang Portugal Cristiano Ronaldo yang kini sudah memasuki usia 39 tahun di pergelaran empat tahunan paling bergengsi di benua biru itu.
Ronaldo telah kehilangan trofi yang ia dambakan ketika ia hanya menyaksikan rivalnya Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia 2022 Qatar bersama Argentina. Dan di Piala Eropa, pemilik lima Ballon d’Or tampaknya tak ingin menutup karier sepak bola indahnya dengan tanpa trofi bergengsi seperti Piala Eropa.
Apalagi, selepas kepergian Fernando Santos dari kursi pelatih Portugal, kini Os Navegadores sedang dalam kepercayaan diri tinggi seusai ditangani Roberto Martinez.
Martinez boleh gagal meramu generasi emas timnas Belgia di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Namun, pelatih asal Spanyol itu tampaknya belajar dari pengalaman untuk tak mengulangi kesalahan yang sama ketika menukangi Portugal yang juga dihuni pemain-pemain bintang.
Martinez ditunjuk sebagai pelatih Portugal setelah negara yang memiliki ibu kota Lisbon itu tampil buruk di Piala Dunia 2022, setelah dihentikan Maroko pada perempat final dengan skor 0-1 yang membuat Ronaldo menangisi akhir kariernya yang diambang tanpa trofi Piala Dunia.
Pada 9 Januari 2023, Martinez ditunjuk sebagai pelatih Portugal dan sejak itu, tangan dingin pelatih 50 tahun itu membawa Portugal memenangi 13 laga dan hanya dua kalah dari 15 laga, dengan mencetak 49 gol dan hanya kemasukan 10 gol, dengan formasi andalan menggunakan formasi empat bek dalam pakem 4-3-3 yang juga bisa berubah 4-5-1 ketika bermain.
Catatan ini juga termasuk laju tak terkalahkan Portugal di babak kualifikasi Piala Eropa dengan menyapu bersih 10 laga, mencetak 36 gol dan hanya kebobolan dua gol.
Tak hanya kemenangan, hadirnya Martinez juga membuat Portugal bermain sebagai sebuah “tim” yang dimana hal ini jauh tidak terlihat dari apa yang ditampilkan saat masih diarsiteki Santos karena hanya berkutat mengandalkan skill individu para pemainnya dan minim kreativitas.
Dengan sumur pemain yang sangat dalam, Martinez membawa bakat-bakat terbaik Portugal dari segala umur. Ia mengatakan perpaduan usia ini akan membentuk tim Portugal sebagai tim yang sempurna.
Dari pemain-pemain muda, Martinez memanggil bomber Paris Saint-Germain Goncalo Ramos (22), bek Sporting Goncalo Inacio (22), winger Porto Francisco Conceicao (21), dan duo Benfica Joao Neves (19) dan Antonio Silva (20).
Darah-darah muda ini akan dikombinasikan bersama pemain-pemain yang sudah matang seperti gelandang kreatif Manchester Hnited Bruno Fernandes (29), striker haus gol Liverpool Diogo Jota (27), hingga duo Manchester City Ruben Dias (27) dan Bernardo Silva (29).
Sebagai pembimbing dan penjaga suasana ruang ganti, Martinez membawa tiga pemain berpengalaman Portugal yang menjadi pilar penting di Piala Eropa 2016 di Prancis, yaitu Rui Patricio (36), Pepe (41), dan Ronaldo (39).
Dengan Ronaldo yang akan menampilkan tarian terakhirnya, faktor pelatih Martinez yang sudah nyetel, dan pemain-pemain bintang dari segala usia, tampaknya trofi Piala Eropa 2024 bukan tidak mungkin berada di tangan Portugal.
Dan jika benar, tampakmya mereka tidak akan meraihnya dengan aroma keberuntungan seperti di Piala Eropa 2016, ketika mereka lolos ke fase gugur dengan menjadi salah satu peringkat tiga terbaik setelah hanya meraih tiga poin di bawah Hungaria dan Islandia.
Halaman berikut:adu kekuatan Republik Ceko dan Turki
Adu kekuatan Republik Ceko dan Turki
Satu tempat juara grup tampaknya sudah ditempati Portugal. Oleh karena itu runner-up sepertinya akan direbutkan dua negara yang cukup berpengalaman di Piala Eropa yaitu Republik Ceko dan Turki.
Ceko dengan pelatih Ivan Hasek, lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 setelah mereka menduduki runner-up babak kualifikasi, di bawah Albania dengan koleksi poin yang sama.
Piala Eropa 2024 merupakan keikutsertaan kesebelas Ceko, dengan 20 tahun lalu mereka pernah membuat kejutan dengan lolos ke semifinal.
Dengan Milan Baros dan Jan Koller di lini serang, Ceko melaju ke semifinal sebelum disingkirkan juara saat itu yaitu Yunani.
Namun, empat edisi setelahnya, Ceko tak mampu mengulangi capaian edisi 2004 karena hanya mampu mencapai babak perempat final yang terakhir kali diraih pada edisi tahun 2021.
Di pergelaran paling bergengsi di Eropa tahun ini, Ceko ditopang tiga penggawa penting Bayer Leverkusen yang meraih double winners tak terkalahkan kompetisi domestik musim ini.
Tiga nama itu adalah penjaga gawang yang tampil 17 kali Matej Kovar, pencetak 13 gol dan tiga asia Patrick Schick, dan pencetak tujuh gol dan lima asis Adam Hlozek.
Di bawah asuhan Hasek, negara berjuluk Narodni tym (tim nasional) ini memainkan formasi tiga bek yang mana formasi ini sangat menguntungkan bagi Schick dan Hlozek yang sudah akrab memainkannya di Leverkusen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Grup F Piala Eropa 2024: Tarian terakhir Kroos dan Ronaldo