Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan penelusuran Jalur Rempah melalui kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) menjadi langkah bahwa Indonesia merupakan negara adidaya budaya.
“Ini kesempatan untuk menyebarluaskan informasi tentang potensi kekayaan Jalur Rempah. Ini menjadi bukti Indonesia adalah negara adidaya budaya dengan seluruh potensi yang terus dilestarikan hingga ke mancanegara,” kata Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Irini menuturkan MBJR menjadi upaya berbagi informasi perdagangan rempah dan budaya Nusantara, sekaligus mendukung Jalur Rempah sebagai salah satu jalur pelayaran dunia yang ke depannya akan dinominasikan sebagai Tentative Lists UNESCO.
Salah satu daerah menjadi Jalur Rempah adalah Sabang, yakni saat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci pada 70 tahun lalu hadir untuk pertama kalinya di perairan Nusantara.
Kala itu pada 1954 KRI Dewaruci dinahkodai komandan pertamanya yang bernama Roosenow, seorang pensiunan militer Jerman Barat dan Teluk Sabang di Pulau Weh, Aceh, menjadi kota pertama di Tanah Air yang disambangi KRI Dewaruci saat itu.
Kini, sejarah kembali terulang karena KRI yang memiliki tiga tiang utama, 16 layar, dan memiliki panjang kapal 58,30 meter dan lebar 9,5 meter tersebut, kembali menyambangi perairan Aceh tepatnya di Pelabuhan CT-1 Kota Sabang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Jalur Rempah bukti Indonesia negara adidaya budaya
“Ini kesempatan untuk menyebarluaskan informasi tentang potensi kekayaan Jalur Rempah. Ini menjadi bukti Indonesia adalah negara adidaya budaya dengan seluruh potensi yang terus dilestarikan hingga ke mancanegara,” kata Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Irini menuturkan MBJR menjadi upaya berbagi informasi perdagangan rempah dan budaya Nusantara, sekaligus mendukung Jalur Rempah sebagai salah satu jalur pelayaran dunia yang ke depannya akan dinominasikan sebagai Tentative Lists UNESCO.
Salah satu daerah menjadi Jalur Rempah adalah Sabang, yakni saat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci pada 70 tahun lalu hadir untuk pertama kalinya di perairan Nusantara.
Kala itu pada 1954 KRI Dewaruci dinahkodai komandan pertamanya yang bernama Roosenow, seorang pensiunan militer Jerman Barat dan Teluk Sabang di Pulau Weh, Aceh, menjadi kota pertama di Tanah Air yang disambangi KRI Dewaruci saat itu.
Kini, sejarah kembali terulang karena KRI yang memiliki tiga tiang utama, 16 layar, dan memiliki panjang kapal 58,30 meter dan lebar 9,5 meter tersebut, kembali menyambangi perairan Aceh tepatnya di Pelabuhan CT-1 Kota Sabang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Jalur Rempah bukti Indonesia negara adidaya budaya