DKPP Bantul distribusikan bantuan 250 pompa berbahan bakar gas bagi petani

id Bantuan pompa

DKPP Bantul distribusikan bantuan 250 pompa berbahan bakar gas bagi petani

Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mendistribusikan bantuan sebanyak 250 pompa air berbahan bakar gas kepada petani daerah ini.

"Kegiatan tadi itu pembagian pompa sebanyak 250 buah, sebagai bagian dari konversi BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (bahan bakar gas), program konversi ini merupakan tahun ke lima," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo usai pembagian pompa di Bantul, Kamis.

Menurut dia, pemberian bantuan pompa air berbahan bakar gas yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat tersebut sudah dilakukan sejak 2019, dan hingga tahun ini sudah ada seribu lebih pompa berbahan bakar gas yang dimanfaatkan petani.

"Total sudah ada sebanyak 1.878 pompa BBG sampai dengan tahun ini, kalau jumlah petani yang memanfaatkan otomatis sebanyak 1.878 orang, ini tahun kelima, jadi distribusi bantuan sudah sejak 2019," katanya.

Dia mengatakan, petani di Kabupaten Bantul yang masih gunakan pompa air bahan baku BBM masih banyak, namun dengan pemakaian pompa BBG ini, petani bisa lebih efisien dalam mengolah lahan untuk kegiatan budidaya pertanian.

"Dengan pemakaian pompa bahan bakar BBM memang irit, tapi dengan BBG lebih irit lagi, kalau menggunakan BBM efisien sekitar 50 sampai 60 persen, sementara kalau memakai BBG bisa hemat sekitar 80 persen," katanya.

Pihaknya berharap, dengan adanya pompa bahan bakar gas tersebut pemanfaatan lahan bisa lebih optimal, yang akhirnya menambah luas tanam, dan berdampak pada luas panen secara keseluruhan di Bantul.

"Kalau yang dulunya tidak ada hujan, tidak bisa tanam, maka dengan adanya pompa ini dan ada sumber air akhirnya bisa memanfaatkan itu. Jadi bisa tanam, juga menaikkan indeks pertanaman, yang biasa menanam satu kali menjadi dua kali, yang dua kali menjadi tiga kali," katanya.