Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis mata lulusan Universitas Hasanuddin Dr. Ahmad Ashraf Amalius, MPH, M.Kes, SpM(K) mengatakan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran untuk memeriksakan matanya agar bisa mencegah meningkatnya angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.
“Alasannya dia tidak menyadari karena kekeruhan terjadi perlahan-lahan jadi tidak menyadari perubahan penglihatan, beda kalau penglihatan jadi kabur tiba-tiba,” kata Ahmad yang hadir secara daring dalam diskusi tentang Bulan Kesadaran Katarak, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan masyarakat harus menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatannya seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh. Banyak juga yang tidak menyadari bahwa kondisi tersebut bukanlah hal yang normal dan sering kali menunda berobat karena dirasa masih bisa melakukan aktivitas.
Selain itu, Ahmad mengatakan masyarakat juga masih memiliki rasa takut untuk melakukan operasi katarak karena ada anggapan atau mitos yang beredar di lingkungannya serta masalah biaya dan jarak terhadap akses kesehatan yang terbatas.
“Banyak yang keliru pada anggapan kebutaan karena katarak merupakan proses alami yang tidak dapat lagi ditangani sehingga lebih pasrah, padahal ini adalah suatu kondisi yang bisa ditangani dengan operasi,” kata dokter yang juga Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
Tak ingin sampai buta, jangan tunda periksa mata ke dokter
Arsip foto - Warga menjalani pemeriksaan katarak saat bakti kesehatan dan bakti sosial dalam rangka HUT ke-78 Bhayangkara di Gedung Rock Convention Center (RCC), Lumajang, Jawa Timur, Rabu (26/6/2024). ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nym