Bantul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan sosialisasi tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024, salah satunya kepada pengurus partai politik maupun perwakilan tokoh masyarakat.

"Sosialisasi yang kami lakukan tidak hanya berkaitan dengan tahapan dan jadwal pelaksanaan Pilkada 2024, tetapi juga jingle dan maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul yang sudah diluncurkan pada bulan Juni lalu," kata Pelaksana Harian (Plh.) Ketua KPU Bantul Imron Hidayatullah di Bantul, Jumat.

Menurut dia, sosialisasi tahapan dan jadwal Pilkada 2024 pada hari Rabu, 27 November 2024, selain mengundang pengurus partai politik dan tokoh masyarakat, juga langsung melalui petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih).

Dengan demikian, kata dia, pantarlih selain melakukan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada 2024 dengan mendatangi rumah ke rumah warga, juga menyosialisasikan jadwal pilkada kepada masyarakat dan tokoh masyarakat.

"Beberapa kali kami mendampingi coklit, masih banyak tokoh yang belum tahu kapan pelaksanaan pilkada sehingga kami merasa perlu untuk lebih masif dalam menyosialisasikan tahapan dan jadwalnya," katanya.

Pada saat ini tahapan penyusunan daftar pemilih pilkada yang diawali dengan coklit data. Dalam tahapan ini, pihaknya menerjunkan 2.847 pantarlih, tahapan coklit berlangsung sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2024.

"Hasil pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) untuk kegiatan coklit sebanyak 1.484 TPS. Sementara itu, jumlah daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) Kabupaten Bantul yang dicoklit sebanyak 748.766 pemilih," katanya.

Berdasarkan koordinasi dengan panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang mengoordinasi pantarlih, kata dia, coklit data pemilih hingga kini lebih dari 30 persen sehingga pantarlih masih terus melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan teman-teman PPK yang bidangi data, rata-rata lebih dari 30 persen pantarlih itu melakukan coklit, dan kendala di lapangan tentu bermacam-macam. Namun, rata-rata terkait dengan penggunaan aplikasi. Coklit ini berbasis aplikasi e-coklit," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024