Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan pelatihan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan budi daya yang difokuskan pada pencegahan hama penyakit ikan.
Kepala Bidang Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Suryadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta dalam hal kesehatan ikan seperti manajemen kualitas air budi daya, penyakit pada ikan lele dan gurami, tantangan serta hambatan budidaya lele dan gurami di Kabupaten Kulon Progo.
"Penyakit ikan merupakan salah satu hambatan terbesar dan dapat merugikan usaha budi daya ikan di Kulon Progo. Sehingga, kami melaksanakan kegiatan ini supaya pembudi daya ikan paham langkah antisipasi penyakit ikan," kata Suryadi.
Ia mengatakan sasaran pelatihan ini adalah perwakilan kelompok pembudi daya ikan yang ada di 12 kapanewon yang ada di Kulon Progo, beserta petugas perikanan yang ada di DKP Kulon Progo.
Materi pelatihan ini meliputi manajemen kualitas air untuk perikanan budi daya. Hal terpenting dalam budidaya ikan adalah bagaimana menjaga kualitas air karena jika ikan sudah terserang penyakit sangat sulit untuk disembuhkan atau dengan kata lain lebih baik mencegah daripada mengobati.
Pembudi daya harus selalu mengamati perkembangan kondisi air budi daya serta mencatat berbagai hal-hal sehingga menjadi dasar untuk melakukan tindak lanjut jika terdapat hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dengan melakukan manajemen kualitas air yang baik apalagi bisa melakukan budidaya dengan metode resirkulasi maka keuntungan berbudidaya ikan akan semakin tinggi," katanya.
Sementara itu, Praktisi perikanan budi daya di Kulon Progo Wagiran mengatakan tantangan berbudidaya gurami di Kabupaten Kulon Progo harus mampu mengurangi biaya pakan supaya tidak merugi.
Menurut dia, pembudi daya gurami harus bisa mencari solusi untuk menambah pakan melalui hijauan sehingga akan mengurangi biaya pakan, karena biaya pakan ini akan menghabiskan 70 persen dari komponen biaya produksi.
Jenis pakan hijauan yang bisa diberikan seperti kangkung, daun singkong, daun papaya.
"Kemudian pembudi daya gurami harus bisa mencari solusi untuk meningkatkan harga jual seperti dibuat olahan seperti dibuat asam manis, pepes gurami dan fillet ikan gurami," katanya.
Kepala Bidang Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Suryadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta dalam hal kesehatan ikan seperti manajemen kualitas air budi daya, penyakit pada ikan lele dan gurami, tantangan serta hambatan budidaya lele dan gurami di Kabupaten Kulon Progo.
"Penyakit ikan merupakan salah satu hambatan terbesar dan dapat merugikan usaha budi daya ikan di Kulon Progo. Sehingga, kami melaksanakan kegiatan ini supaya pembudi daya ikan paham langkah antisipasi penyakit ikan," kata Suryadi.
Ia mengatakan sasaran pelatihan ini adalah perwakilan kelompok pembudi daya ikan yang ada di 12 kapanewon yang ada di Kulon Progo, beserta petugas perikanan yang ada di DKP Kulon Progo.
Materi pelatihan ini meliputi manajemen kualitas air untuk perikanan budi daya. Hal terpenting dalam budidaya ikan adalah bagaimana menjaga kualitas air karena jika ikan sudah terserang penyakit sangat sulit untuk disembuhkan atau dengan kata lain lebih baik mencegah daripada mengobati.
Pembudi daya harus selalu mengamati perkembangan kondisi air budi daya serta mencatat berbagai hal-hal sehingga menjadi dasar untuk melakukan tindak lanjut jika terdapat hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dengan melakukan manajemen kualitas air yang baik apalagi bisa melakukan budidaya dengan metode resirkulasi maka keuntungan berbudidaya ikan akan semakin tinggi," katanya.
Sementara itu, Praktisi perikanan budi daya di Kulon Progo Wagiran mengatakan tantangan berbudidaya gurami di Kabupaten Kulon Progo harus mampu mengurangi biaya pakan supaya tidak merugi.
Menurut dia, pembudi daya gurami harus bisa mencari solusi untuk menambah pakan melalui hijauan sehingga akan mengurangi biaya pakan, karena biaya pakan ini akan menghabiskan 70 persen dari komponen biaya produksi.
Jenis pakan hijauan yang bisa diberikan seperti kangkung, daun singkong, daun papaya.
"Kemudian pembudi daya gurami harus bisa mencari solusi untuk meningkatkan harga jual seperti dibuat olahan seperti dibuat asam manis, pepes gurami dan fillet ikan gurami," katanya.