Sleman (ANTARA) - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Purwo Makmur, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan panen perdana budi daya semangka di lahan Sekolah Lapang (SL) Tematik Agribisnis Semangka di Kalurahan  Purwomartani, Selasa.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengapresiasi pengembangan pertanian hortikultura jenis semangka oleh Gapoktan Purwo Makmur ini.

"Sektor pertanian khususnya hortikultura menjadi salah satu subsektor yang mempengaruhi perekonomian di Kabupaten Sleman," katanya.

Menurut dia, komoditas hortikultura mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai komoditas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi.

"Pemkab Sleman telah melakukan berbagai upaya untuk kemajuan pembangunan pertanian khususnya hortikultura. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan melalui pengembangan komoditas tersebut perlu dilakukan pendampingan intensif kepada petani, selain berupa bantuan sarana dan prasarana juga diperlukan pula fasilitasi berupa sekolah lapang (SL)," katanya.

Gapoktan Purwo Makmur yang telah mengembangkan buah semangka di Lahan Demplot Sekolah Lapang di Dusun Bromonilan seluas 1.000 meter persegi dan Lahan Demplot Sekolah Lapang di Dusun Juwangen seluas 1.200 meter persegi.

"Kami mengapresiasi warga Purwomartani yang telah mengembangkan semangka di daerah ini, apalagi ini bisa dibilang sukses dan berpotensi menambah perekonomian masyarakat sekitar. Tentunya, ini harus terus kita kembangkan dan tingkatkan jangan sampai berhenti di sini saja," katanya.

Ia mengatakan, SL Tematik Agribisnis Semangka ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik Tahun 2024 sejumlah Rp100 juta. Selain untuk pembiayaan demplot, anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan yang terdiri dari sosialisasi, rembug tani, pelaksanaan kursus tani sebanyak delapan kali, Farmers Field Day (FFD) serta pengawalan dan pendampingan.

"Seluruh rangkaian kegiatan ini diikuti 40 petani dari 18 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Purwo Makmur," katanya.

Suparmono mengungkapkan salah satu latar belakang pengembangan komoditas semangka, karena tingginya konsumsi di Sleman.

"Besarnya peluang pasar komoditas ini menjadi salah satu motivasi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman untuk mendorong para petani untuk membudidayakan tanaman buah semangka, karena kebutuhan masyarakat masih banyak yang perlu dicukupi," katanya.

Ia mengatakan, peran sektor pertanian tidak hanya memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian terutama terkait dengan pendapatan petani maupun penyerapan tenaga kerja.

"Mari kita dukung bersama, untuk mengembangkan semangka yang menggunakan teknik budi daya pertanian yang efektif dan efisien, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimal dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Apalagi semangka termasuk komoditas berumur pendek, sehingga petani cepat mendapatkan hasil," katanya.

Pemkab Sleman, kata dia, selalu mendukung upaya budi daya berbagai komoditi pertanian. Selain pada upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, juga pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memakmurkan wilayahnya.

"Salah satunya dengan program Sekolah Lapang Tematik Agribisnis Semangka. Dengan kegiatan ini diharapkan pengembangan semangka di Sleman akan terus meningkat sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Sleman sendiri serta mampu meningkatkan pendapatan petani semangka di Kabupaten Sleman," katanya.
 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024