Yogyakarta (ANTARA) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Program International Short Course (ISC) 2024 guna mengkaji pertumbuhan dan tantangan produk investasi syariah untuk keuangan berkelanjutan dan inklusif pada era digital.

"ISC 2024 bertujuan memberikan pemahaman komprehensif tentang prinsip-prinsip investasi syariah, menganalisis faktor-faktor pertumbuhan dan peluang yang muncul, serta mengatasi tantangan regulasi dan operasional," kata Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta  Afdawaiza dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu.

Kegiatan tersebut dihadiri para pakar dan praktisi di bidang keuangan Islam dan digelar selama lima hari dari 29 Juli sampai 2 Agustus 2024.

Dia mengatakan kursus singkat tersebut menyoroti peran investasi syariah dalam mempromosikan keuangan berkelanjutan dan inklusif, mengkaji dampak teknologi digital, dan mengeksplorasi solusi inovatif.

"Program ini memberikan gambaran komprehensif tentang keuangan Islam yang mencakup konsep dasar, prinsip dan penerapannya dalam perbankan Islam, asuransi Islam, sukuk, pasar modal Islam, keuangan sosial Islam, dan instrumen keuangan lainnya," kata Afdawaiza.

Menurut dia, kondisi ekonomi yang fluktuatif menjadi tantangan bagi seluruh sistem keuangan termasuk syariah. Namun, sistem keuangan syariah memiliki banyak fitur yang membuatnya lebih tangguh dan stabil dalam menghadapi krisis ekonomi dan keuangan dibandingkan sistem keuangan konvensional.

Selain itu prinsip pembagian risiko, transaksi berbasis aset, larangan bunga, fokus pada transparansi, dan etika investasi berkontribusi terhadap stabilitas keuangan syariah. Dengan inovasi dan standardisasi keuangan syariah dapat lebih efektif dalam menghadapi volatilitas perekonomian global.

"Namun demikian penting untuk terus menyempurnakan instrumen dan regulasi yang mendukung sistem keuangan syariah agar lebih efisien dalam menghadapi tantangan dan perekonomian global," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan kursus singkat tersebut merupakan momentum yang baik untuk membangun jaringan dan kolaborasi para pakar dan praktisi di bidang keuangan Islam dari berbagai belahan dunia tersebut.

Untuk itu pihaknya berharap semua berperan aktif dari berbagi sudut pandang dan menjalin koneksi dan kolaborasi berkelanjutan. Keberagaman adalah kekuatan yang dahsyat, dan dengan saling belajar dapat secara kolektif memperluas pemahaman dan praktik keuangan Islam.

"Program ini harapannya dapat menginspirasi, memperluas wawasan, dan membekali peserta dengan pemahaman dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menciptakan kontribusi yang berarti di bidang keuangan Islam," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024