Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan Albukhary International University (AIU) Malaysia memperkuat kerja sama untuk program beasiswa pendidikan tinggi setingkat sarjana bagi para penerima zakat atau mustahik.
Kesepakatan kerja sama beasiswa ini ditandai dengan penandatanganan MoU Baznas dan AIU di Chancellery Building AIU, Kedah, Malaysia, Senin, (29/7) lalu.
"Angkatan pertama telah lulus menyelesaikan pendidikannya dan kini terjun ke dunia profesional sesuai bidang masing-masing," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Achmad menjelaskan Baznas dan AIU sebelumnya telah bekerja sama selama tiga tahun, yaitu pada periode 2019-2021 dan memiliki awardee sebanyak 134 mahasiswa yang berasal dari 21 provinsi di Indonesia.
"Terdapat beberapa alumni yang melanjutkan jenjang master dan mendapatkan beasiswa seperti Zaidan Mufaddhal di Cina dan Yulistiani Khairiyyah di Taiwan," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran alumni, kata Achmad, terdapat sejumlah alumni Program Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) yang menempuh pendidikan di AIU, yang kini meningkat taraf hidupnya, dan sudah tergolong menjadi pemberi zakat atau muzaki.
Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan tujuan besar pengelolaan dana zakat, yaitu mengubah mustahik menjadi muzaki, atau moving out mustahik to muzaki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Baznas-AIU Malaysia perkuat kerja sama beasiswa pendidikan mustahik
Kesepakatan kerja sama beasiswa ini ditandai dengan penandatanganan MoU Baznas dan AIU di Chancellery Building AIU, Kedah, Malaysia, Senin, (29/7) lalu.
"Angkatan pertama telah lulus menyelesaikan pendidikannya dan kini terjun ke dunia profesional sesuai bidang masing-masing," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Achmad menjelaskan Baznas dan AIU sebelumnya telah bekerja sama selama tiga tahun, yaitu pada periode 2019-2021 dan memiliki awardee sebanyak 134 mahasiswa yang berasal dari 21 provinsi di Indonesia.
"Terdapat beberapa alumni yang melanjutkan jenjang master dan mendapatkan beasiswa seperti Zaidan Mufaddhal di Cina dan Yulistiani Khairiyyah di Taiwan," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran alumni, kata Achmad, terdapat sejumlah alumni Program Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) yang menempuh pendidikan di AIU, yang kini meningkat taraf hidupnya, dan sudah tergolong menjadi pemberi zakat atau muzaki.
Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan tujuan besar pengelolaan dana zakat, yaitu mengubah mustahik menjadi muzaki, atau moving out mustahik to muzaki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Baznas-AIU Malaysia perkuat kerja sama beasiswa pendidikan mustahik