Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Daniel memperkenalkan Museum Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana kepada delegasi Brunei Darussalam sebagai sumber referensi, data, serta informasi bagi pelajar dan peneliti terkait penanggulangan terorisme di Indonesia.
"Seperti yang saya jelaskan waktu itu saat di Brunei, kami punya Museum Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana sebagai sarana edukasi bagi masyarakat," kata Rycko dalam kegiatan Courtesy Call dengan Delegasi Brunei Darussalam di areal Kantor Pusat BNPT RI, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/8), seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan edukasi tersebut terutama dikhususkan bagi pelajar dan peneliti dalam mendapatkan data dan referensi yang valid terkait penanggulangan terorisme di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Rycko juga mengingatkan komitmen kedua negara yang dibuat saat kunjungan kerja sebelumnya, di mana salah satu poin komitmen, yakni mempererat kerja sama dengan hadirnya nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding).
"Pertemuan kita yang lalu di Brunei, bahwa kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama melalui penandatanganan MoU. Semoga segera terealisasi," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan delegasi Brunei mengapresiasi sambutan dari BNPT RI dan berharap pertemuan tersebut menghasilkan pengalaman dan pengetahuan baru, terutama dalam hal penanggulangan aksi teror dan program pemulihan rehabilitasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BNPT RI kenalkan Museum Adhi Pradana ke delegasi Brunei
"Seperti yang saya jelaskan waktu itu saat di Brunei, kami punya Museum Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana sebagai sarana edukasi bagi masyarakat," kata Rycko dalam kegiatan Courtesy Call dengan Delegasi Brunei Darussalam di areal Kantor Pusat BNPT RI, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/8), seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan edukasi tersebut terutama dikhususkan bagi pelajar dan peneliti dalam mendapatkan data dan referensi yang valid terkait penanggulangan terorisme di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Rycko juga mengingatkan komitmen kedua negara yang dibuat saat kunjungan kerja sebelumnya, di mana salah satu poin komitmen, yakni mempererat kerja sama dengan hadirnya nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding).
"Pertemuan kita yang lalu di Brunei, bahwa kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama melalui penandatanganan MoU. Semoga segera terealisasi," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan delegasi Brunei mengapresiasi sambutan dari BNPT RI dan berharap pertemuan tersebut menghasilkan pengalaman dan pengetahuan baru, terutama dalam hal penanggulangan aksi teror dan program pemulihan rehabilitasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BNPT RI kenalkan Museum Adhi Pradana ke delegasi Brunei