Kemendikbud gandeng komunitas kenalkan aksara kuno kepada masyarakat

id aksara kuno,epigrafi,prasasti,Museum Kebangkitan Nasional,Pameran Literasi Aksara Gata

Kemendikbud gandeng komunitas kenalkan aksara kuno kepada masyarakat

Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin (kiri) bersama Ketua Pelaksana Pameran Literasi Aksara Gata Ninie Susanti (kanan) dalam pameran yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) berkolaborasi dengan Kemendikbudristek, BRIN, FIB UI, dan berbagai pihak lainnya di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan menggandeng komunitas untuk mengenalkan aksara kuno kepada masyarakat, salah satunya pada pameran literasi Aksara Gata yang diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional pada Senin.

“Ditjen Kebudayaan terus mendorong teman-teman komunitas, salah satunya di bawah Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) untuk sama-sama mengusung diseminasi atau sosialisasi aksara kuno sebagai salah satu upaya pemajuan kebudayaan, salah satunya di Museum Kebangkitan Nasional kali ini,” kata Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin di Jakarta.

Judi menjelaskan, selama ini dalam upaya pemajuan kebudayaan ada kegiatan pelestarian warisan budaya, salah satunya pelindungan yang di dalamnya terdapat pendokumentasian dan penerbitan. Namun, komunitas-komunitas yang mengenalkan tentang aksara kuno tersebut masih terbatas.

“Meski dibandingkan dengan segmentasi lain (komunitas aksara kuno) jumlahnya masih sangat terbatas, tetapi beberapa waktu lalu (pengenalan aksara kuno) juga dilakukan oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia yang melakukan lokakarya pengenalan huruf di Museum Nasional, tetapi memang secara kuantitatif masih terbatas,” ujar dia.

Menurutnya, penting untuk memetakan ekosistem epigrafi atau cabang arkeologi yang mempelajari tentang peninggalan benda-benda tertulis, agar terus bergotong royong untuk lebih mengenalkan aksara kuno kepada masyarakat.

“Maka mungkin sekarang sudah waktunya memetakan ekosistem, mendukung mereka untuk sama-sama melakukan hal tersebut (pelestarian dan pengenalan aksara kuno), karena memang sangat tidak mungkin dilakukan oleh satu lembaga saja, jadi butuh gotong royong dan kerja sama terkait hal ini,” ucapnya.

Ia menyebutkan, Kemendikbudristek selama ini telah memfasilitasi para penggerak kebudayaan dengan dana Indonesiana, tetapi selama ini masih belum banyak komunitas yang mengusulkan program-program pelestarian atau pemajuan kebudayaan, khususnya di bidang epigrafi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbud gandeng komunitas kenalkan aksara kuno pada masyarakat

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024