Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dalam rangka menghadirkan pariwisata berkelas dunia di Danau Toba.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya keterpaduan pembangunan infrastruktur di setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Oleh karena itu, Kementerian PUPR juga telah menyusun Program Pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities, dan gelaran, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali saja dan tidak kembali lagi. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Basuki di Jakarta, Senin.
Dalam upaya mendukung pengembangan bagi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di seluruh Indonesia, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan penataan Kawasan Waterfront City Pangururan di KSPN Danau Toba yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Area seluas 64 hektar tersebut, dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk perancangan konstruksi dan pemanfaatan material sesuai prosedur yang berlaku.
Penataan ini mencakup pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk. Infrastruktur menjadi prioritas utama, diikuti oleh fasilitas penunjang dan promosi besar-besaran untuk menarik wisatawan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Wahyu Kusumosusanto mengatakan penataan kawasan Waterfront City Pangururan dibangun dengan anggaran sebesar Rp161,5 miliar, sekaligus dengan penataan kawasan Panorama Tele. Pembangunan dimulai pada 19 September 2022 dan selesai pada 23 Januari 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PUPR tuntaskan penataan Waterfront City Pangururan KSPN Danau Toba
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya keterpaduan pembangunan infrastruktur di setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Oleh karena itu, Kementerian PUPR juga telah menyusun Program Pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities, dan gelaran, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali saja dan tidak kembali lagi. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Basuki di Jakarta, Senin.
Dalam upaya mendukung pengembangan bagi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di seluruh Indonesia, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan penataan Kawasan Waterfront City Pangururan di KSPN Danau Toba yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Area seluas 64 hektar tersebut, dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk perancangan konstruksi dan pemanfaatan material sesuai prosedur yang berlaku.
Penataan ini mencakup pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk. Infrastruktur menjadi prioritas utama, diikuti oleh fasilitas penunjang dan promosi besar-besaran untuk menarik wisatawan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Wahyu Kusumosusanto mengatakan penataan kawasan Waterfront City Pangururan dibangun dengan anggaran sebesar Rp161,5 miliar, sekaligus dengan penataan kawasan Panorama Tele. Pembangunan dimulai pada 19 September 2022 dan selesai pada 23 Januari 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PUPR tuntaskan penataan Waterfront City Pangururan KSPN Danau Toba