Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh.) Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Amran mengatakan bahwa kolaborasi pentahelix atau multipihak yang memiliki minat dalam pengelolaan perkotaan, pemanfaatan teknologi informasi, serta inovasi kota cerdas dapat mewujudkan kota yang lebih adaptif menghadapi tantangan pada masa depan.

Hal itu disampaikan Amran dalam Rapat Koordinasi Sinergi dan Kolaborasi di Kemendagri, Jakarta, Kamis (15/8). Peserta rapat juga memberikan tinjauan terhadap draf Permendagri Rencana Penyelenggaraan Perkotaan (RP2P) serta pendekatan pengelolaan perkotaan berbasis kota cerdas.

"Kami berharap kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan media dapat mewujudkan kota lebih adaptif terhadap tantangan masa depan," kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dikatakan pula bahwa pada masa depan diperlukan pemetaan yang komprehensif terhadap inisiatif smart city di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia. Inisiatif yang telah berhasil dijadikan model untuk diimplementasikan di negara lain.

"Saat ini beberapa wilayah seperti Sumedang telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam konsep green city," ujarnya.

Selain itu, Analis Kebijakan Ahli Madya Kemendagri Gensly menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung upaya kota-kota yang ingin maju yang terkendala oleh anggaran dengan membantu mencari solusi yang tepat.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendagri: Kolaborasi pentahelix wujudkan kota adaptif di masa depan

Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024