Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Daerah Istimewa Yogyakarta mengkaji potensi pasar penjualan minyak makan merah dari Sumatera Utara ke provinsi ini.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Selasa, mengatakan, minyak makan merah berpeluang menjadi salah satu pilihan masyarakat karena harganya bisa lebih murah dibandingkan minyak goreng pada umumnya.
"Harganya lebih murah karena langsung dari distributor pertama," kata dia.
Menurut Syam, sudah ada salah satu distributor minyak goreng di DIY yang berminat mendatangkan minyak makan merah dari Sumatera Utara.
Mengenai rencana itu, Disperindag DIY bakal mengkaji terlebih dahulu dengan menyesuaikan peluang pasar di provinsi ini mengingat minyak makan merah merupakan produk baru yang dikenalkan pemerintah.
"Minyak makan merah ini baru digagas dari Kementerian. Nah ini kita baru analisis juga bagaimana mau apa enggak konsumennya," kata dia.
Meski demikian, Syam meyakini minyak makan merah secara perlahan bakal diterima oleh konsumen di DIY sebagaimana awal pemasaran minyak goreng merek Minyakita.
"Seperti dulu Minyakita waktu di awal kan enggak ada yang 'menoleh'. Tapi sekarang sudah mulai banyak yang pakai," kata dia.
Menurut dia, minyak makan merah ke depan bisa menjadi alternatif manakala minyak goreng di pasaran mengalami lonjakan harga.
Pabrik minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dikelola koperasi sebagai bentuk inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II, diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2024.
Pabrik tersebut menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi produk baru minyak makan merah.
Namun, produk minyak makan merah sampai saat ini belum dijual secara luas di pasaran dan masih dalam tahap pengenalan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada Maret 2024 mengatakan bahwa harga minyak merah dijual seharga Rp14.500 hingga Rp15.000 tanpa subsidi pemerintah. Dengan subsidi, harga jual minyak makan merah bisa hanya sekitar Rp8.000 per liter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disperindag kaji potensi pasar minyak makan merah di DIY
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Selasa, mengatakan, minyak makan merah berpeluang menjadi salah satu pilihan masyarakat karena harganya bisa lebih murah dibandingkan minyak goreng pada umumnya.
"Harganya lebih murah karena langsung dari distributor pertama," kata dia.
Menurut Syam, sudah ada salah satu distributor minyak goreng di DIY yang berminat mendatangkan minyak makan merah dari Sumatera Utara.
Mengenai rencana itu, Disperindag DIY bakal mengkaji terlebih dahulu dengan menyesuaikan peluang pasar di provinsi ini mengingat minyak makan merah merupakan produk baru yang dikenalkan pemerintah.
"Minyak makan merah ini baru digagas dari Kementerian. Nah ini kita baru analisis juga bagaimana mau apa enggak konsumennya," kata dia.
Meski demikian, Syam meyakini minyak makan merah secara perlahan bakal diterima oleh konsumen di DIY sebagaimana awal pemasaran minyak goreng merek Minyakita.
"Seperti dulu Minyakita waktu di awal kan enggak ada yang 'menoleh'. Tapi sekarang sudah mulai banyak yang pakai," kata dia.
Menurut dia, minyak makan merah ke depan bisa menjadi alternatif manakala minyak goreng di pasaran mengalami lonjakan harga.
Pabrik minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dikelola koperasi sebagai bentuk inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II, diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2024.
Pabrik tersebut menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi produk baru minyak makan merah.
Namun, produk minyak makan merah sampai saat ini belum dijual secara luas di pasaran dan masih dalam tahap pengenalan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada Maret 2024 mengatakan bahwa harga minyak merah dijual seharga Rp14.500 hingga Rp15.000 tanpa subsidi pemerintah. Dengan subsidi, harga jual minyak makan merah bisa hanya sekitar Rp8.000 per liter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disperindag kaji potensi pasar minyak makan merah di DIY