Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo soal ditinggalkan ramai-ramai oleh partai politik saat jabatan selesai adalah bentuk candaan segar di dunia politik.
Pernyataan Hasan tersebut menanggapi sambutan Presiden Joko Widodo pada Kongres III Partai NasDem pada Minggu (25/8).
"Menurut kami itu bukan berarti Pak Presiden mengatakan ada yang meninggalkan beliau, tapi lebih kepada melempar jokes segar dalam politik," kata Hasan saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Hasan menegaskan bahwa memang biasanya ada momen banyak pihak atau partai politik meninggalkan pejabat yang hendak memasuki akhir jabatannya.
Namun, pernyataan Presiden itu, kata Hasan, menegaskan bahwa partai politik, khususnya NasDem dan Ketua Umum Surya Paloh, tidak meninggalkan Presiden Jokowi yang segera mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Istana sebut pernyataan Jokowi ditinggalkan ramai-ramai adalah candaan
Pernyataan Hasan tersebut menanggapi sambutan Presiden Joko Widodo pada Kongres III Partai NasDem pada Minggu (25/8).
"Menurut kami itu bukan berarti Pak Presiden mengatakan ada yang meninggalkan beliau, tapi lebih kepada melempar jokes segar dalam politik," kata Hasan saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Hasan menegaskan bahwa memang biasanya ada momen banyak pihak atau partai politik meninggalkan pejabat yang hendak memasuki akhir jabatannya.
Namun, pernyataan Presiden itu, kata Hasan, menegaskan bahwa partai politik, khususnya NasDem dan Ketua Umum Surya Paloh, tidak meninggalkan Presiden Jokowi yang segera mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Istana sebut pernyataan Jokowi ditinggalkan ramai-ramai adalah candaan