Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mendorong pimpinan pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan memasifkan penggunaan aksara pegon dalam proses belajar mengajarnya agar warisan ulama nusantara tersebut tidak hilang.
"Pasalnya, beberapa aksara daerah hilang karena tidak ada yang melestarikannya," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Basnang Said dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Basnang mengatakan bahwa upaya pelestarian pegon bisa melalui hal-hal sederhana seperti menampilkan aksara itu di gerbang atau papan-papan di depan pintu masuk menuju pesantren atau lembaga pendidikan.
"Kalau narasi yang terpampang di papan atau gerbang pesantren ditulis dengan aksara pegon, kami sedang memperjuangkan kelestarian pegon sebagai warisan khazanah ulama Nusantara," kata dia.
Basnang menegaskan bahwa Kemenag pun terus melakukan upaya pelestarian aksara pegon, salah satunya dengan melakukan digitalisasi aksara pegon. Kemenag telah meluncurkan papan ketik virtual aksara pegon di awal tahun ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag dorong pesantren masifkan penggunaan aksara pegon
"Pasalnya, beberapa aksara daerah hilang karena tidak ada yang melestarikannya," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Basnang Said dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Basnang mengatakan bahwa upaya pelestarian pegon bisa melalui hal-hal sederhana seperti menampilkan aksara itu di gerbang atau papan-papan di depan pintu masuk menuju pesantren atau lembaga pendidikan.
"Kalau narasi yang terpampang di papan atau gerbang pesantren ditulis dengan aksara pegon, kami sedang memperjuangkan kelestarian pegon sebagai warisan khazanah ulama Nusantara," kata dia.
Basnang menegaskan bahwa Kemenag pun terus melakukan upaya pelestarian aksara pegon, salah satunya dengan melakukan digitalisasi aksara pegon. Kemenag telah meluncurkan papan ketik virtual aksara pegon di awal tahun ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag dorong pesantren masifkan penggunaan aksara pegon