Jakarta (ANTARA) - Salah satu perusahaan aplikasi kripto menyebut Indonesia bisa menjadi pemain kunci pasar kripto yang menonjol di Asia Tenggara, karena didukung pertumbuhan jumlah investor yang mencapai 20 juta orang, hingga nilai transaksi melejit dalam enam bulan terakhir.

“Saya percaya Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat penting bagi industri kripto secara global khususnya Indonesia yang bisa menjadi pemain kunci yang menonjol di Asia Tenggara, karena didukung dengan banyak faktor positif, di antaranya jumlah investor kripto yang mencapai 20 juta orang hingga nilai transaksi dalam enam bulan terakhir mencapai 20 juta dolar AS," kata Chief Marketing Officer (CMO) PT Pintu Kemana Saja (Pintu), aplikasi crypto all-in-one, Timothius Martin, dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Martin menyampaikan hal tersebut dalam Indonesia Coinfest Asia 2024 pada sesi Asian Exchanges Shaping the Global Crypto Scene.

Menurut dia, angka tersebut sangat besar yang disumbang dari satu negara saja.

Karena itu, ujarnya lagi, pasar kripto di Asia Tenggara punya potensi yang besar karena didukung oleh regulasi yang ramah, sehingga membuat penggunanya bisa berinvestasi dengan aman.

Dia mengatakan Indonesia juga menjadi negara yang tanggap dalam mengatur perdagangan aset kripto dengan berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti), di antaranya aturan yang mengkategorikan bahwa aset kripto diakui sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka, aturan tentang deretan aset kripto yang diizinkan untuk diperdagangkan, hingga peluncuran lembaga Self-Regulatory Organizations (SRO) yang diresmikan oleh Bappebti untuk mengawasi perdagangan para pelaku usaha kripto agar dapat berlangsung dengan aman dan transparan.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dinilai bisa menjadi pemain kunci pasar kripto Asia Tenggara

Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024