Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbanyak pembangunan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat karena PDAM Tirta Handayani belum mampu menjangkau ketersediaan air bersih masyarakat di wilayah itu.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mengatakan bahwa PDAM baru bisa mengintervensi masalah air bersih sebesar 25 persen, sedangkan selebihnya dipenuhi oleh program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dan sumur-sumur lain.
"Kami terus berupaya agar seluruh masyarakat Gunungkidul bisa mendapatkan akses air bersih. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan tidak ada lagi dropping air di masa mendatang," kata Sunaryanta.
Ia berharap program Pamsimas akses air bersih di Gunungkidul akan semakin meningkat, membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
"Pamsimas sangar memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul," katanya.
Pada anggaran 2024, beberapa kelurahan di wilayah ini berhasil memanfaatkan fasilitas air bersih yang sangat dinantikan, terutama saat musim kemarau. Tiga titik Pamsimas diresmikan oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta di antaranya di Tegal Rejo, Sampang Gedangsari dan Salam Patuk.
Lurah Tegalrejo Sarjono mengungkapkan bahwa program Pamsimas yang dilaksanakan di Padukuhan Tanjung RT 05, Kalurahan Tegalrejo, telah berjalan sejak Juli dan rampung pada Oktober 2024.
"Ini kali kedua Kalurahan Tegalrejo mendapatkan program Pamsimas. Tahun ini, satu titik murni berhasil dikerjakan dengan total biaya senilai Rp512 juta. Biaya tersebut meliputi uji laboratorium material Rp400 juta, APBKal pengadaan sambungan rumah (SR) sebesar Rp25 juta, serta partisipasi masyarakat sebesar Rp87 juta," katanya.
Dengan terserapnya mata air dari dua titik di Padukuhan Tanjung, sebanyak 160 SR atau Kepala Keluarga (KK) dari 4 RT kini telah terhubung.
"Dulu, setiap musim kemarau, kami kesulitan mendapatkan air bersih, tetapi sekarang semua sudah tercukupi. Dari total 2.637 KK di Tegalrejo, baru setengah yang terakses air bersih, sehingga perlu segera ada intervensi lebih lanjut," kata Sarjono.
Lurah Sampang Suharman juga menyampaikan bahwa pembangunan Pamsimas di kalurahannya menghabiskan total dana Rp476 juta, yang digunakan untuk melayani tiga padukuhan. Sebanyak 1.122 KK kini dapat memanfaatkan air bersih di enam padukuhan.
"Harapan kami, ke depan dua padukuhan yang masih belum terlayani air bersih juga bisa mendapatkan akses," harap Suharman.
Di Kalurahan Salam, Lurah Asmuni mengungkapkan bahwa Pamsimas di daerahnya telah membantu 365 jiwa, terutama saat musim kemarau.
"Warga sangat terbantu dengan adanya program ini," tuturnya.
Ketua Pokja Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Gunungkidul Fajar Nugroho menjelaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai akses air bersih yang 100 persen di Gunungkidul.
"Capaian air minum layak saat ini mencapai 90,59 persen, namun perpipaan aman baru 25,1 persen. Perlunya peningkatan pengelolaan air minum berbasis masyarakat, khususnya melalui Pamsimas," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dari tahun 2016 hingga 2024, investasi sebesar Rp14 miliar telah disalurkan untuk 82 kalurahan di Gunungkidul.
"Pada 2024, sasaran Pamsimas mencakup enam kalurahan dengan penambahan 994 SR," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunungkidul perbanyak pembangunan pamsimas
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mengatakan bahwa PDAM baru bisa mengintervensi masalah air bersih sebesar 25 persen, sedangkan selebihnya dipenuhi oleh program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dan sumur-sumur lain.
"Kami terus berupaya agar seluruh masyarakat Gunungkidul bisa mendapatkan akses air bersih. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan tidak ada lagi dropping air di masa mendatang," kata Sunaryanta.
Ia berharap program Pamsimas akses air bersih di Gunungkidul akan semakin meningkat, membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
"Pamsimas sangar memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul," katanya.
Pada anggaran 2024, beberapa kelurahan di wilayah ini berhasil memanfaatkan fasilitas air bersih yang sangat dinantikan, terutama saat musim kemarau. Tiga titik Pamsimas diresmikan oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta di antaranya di Tegal Rejo, Sampang Gedangsari dan Salam Patuk.
Lurah Tegalrejo Sarjono mengungkapkan bahwa program Pamsimas yang dilaksanakan di Padukuhan Tanjung RT 05, Kalurahan Tegalrejo, telah berjalan sejak Juli dan rampung pada Oktober 2024.
"Ini kali kedua Kalurahan Tegalrejo mendapatkan program Pamsimas. Tahun ini, satu titik murni berhasil dikerjakan dengan total biaya senilai Rp512 juta. Biaya tersebut meliputi uji laboratorium material Rp400 juta, APBKal pengadaan sambungan rumah (SR) sebesar Rp25 juta, serta partisipasi masyarakat sebesar Rp87 juta," katanya.
Dengan terserapnya mata air dari dua titik di Padukuhan Tanjung, sebanyak 160 SR atau Kepala Keluarga (KK) dari 4 RT kini telah terhubung.
"Dulu, setiap musim kemarau, kami kesulitan mendapatkan air bersih, tetapi sekarang semua sudah tercukupi. Dari total 2.637 KK di Tegalrejo, baru setengah yang terakses air bersih, sehingga perlu segera ada intervensi lebih lanjut," kata Sarjono.
Lurah Sampang Suharman juga menyampaikan bahwa pembangunan Pamsimas di kalurahannya menghabiskan total dana Rp476 juta, yang digunakan untuk melayani tiga padukuhan. Sebanyak 1.122 KK kini dapat memanfaatkan air bersih di enam padukuhan.
"Harapan kami, ke depan dua padukuhan yang masih belum terlayani air bersih juga bisa mendapatkan akses," harap Suharman.
Di Kalurahan Salam, Lurah Asmuni mengungkapkan bahwa Pamsimas di daerahnya telah membantu 365 jiwa, terutama saat musim kemarau.
"Warga sangat terbantu dengan adanya program ini," tuturnya.
Ketua Pokja Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Gunungkidul Fajar Nugroho menjelaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai akses air bersih yang 100 persen di Gunungkidul.
"Capaian air minum layak saat ini mencapai 90,59 persen, namun perpipaan aman baru 25,1 persen. Perlunya peningkatan pengelolaan air minum berbasis masyarakat, khususnya melalui Pamsimas," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dari tahun 2016 hingga 2024, investasi sebesar Rp14 miliar telah disalurkan untuk 82 kalurahan di Gunungkidul.
"Pada 2024, sasaran Pamsimas mencakup enam kalurahan dengan penambahan 994 SR," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunungkidul perbanyak pembangunan pamsimas