Yogyakarta (ANTARA) - Cetta, platform online yang fokus pada pembelajaran bahasa asing, kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan berhasil masuk ke dalam daftar LinkedIn's Top Startup Indonesia 2024. Pencapaian ini merupakan bukti nyata dari visi besar Cetta untuk mencerdaskan bangsa dan menjadikan masyarakat Indonesia "world citizen".
Dengan konsistensi dan dedikasi untuk memberikan pendidikan berkualitas, Cetta terus berupaya meningkatkan akses pembelajaran bahasa asing yang mudah, fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Co-Founder dan CEO Cetta Ali Akbar menyampaikan pandangannya terkait prestasi ini. Ia menyebutkan bahwa penghargaan dari LinkedIn merupakan wujud kepercayaan masyarakat terhadap Cetta.
"Penghargaan ini adalah sebuah validasi dari upaya kami untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik. Cetta didirikan dengan misi untuk mencerdaskan bangsa melalui penguasaan bahasa asing, dan ini baru awal dari langkah kami," kata Ali.
Menurut Ali Akbar, terpilihnya Cetta dalam LinkedIn's Top Startup 2024 merupakan titik penting dalam perjalanan perusahaan. Hal ini tidak hanya menunjukkan bahwa Cetta tumbuh secara signifikan, tetapi juga bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya penguasaan bahasa asing di era globalisasi.
"Pencapaian ini adalah salah satu tonggak yang menunjukkan bahwa misi kami mulai berjalan sesuai dengan visi besar yang kami rancang. Kami ingin setiap orang di Indonesia memiliki akses yang sama untuk belajar bahasa asing dan meningkatkan taraf hidup mereka," ujarnya.
Ali menambahkan bahwa Cetta telah mengalami peningkatan pesat dalam jumlah siswa dan pengajar. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah perekrutan guru yang berkualitas.
"Kami sangat ketat dalam memilih pengajar. Kami ingin memastikan bahwa kualitas pembelajaran di Cetta selalu terjaga, dan ini membutuhkan tenaga pengajar yang kompeten," kata Ali.
Meskipun tantangan tersebut ada, Ali percaya bahwa Cetta akan terus berkembang dan meningkatkan jumlah pengajarnya tanpa mengorbankan kualitas.
Melangkah ke masa depan, Ali Akbar menegaskan bahwa Cetta memiliki ambisi besar untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kami percaya bahwa teknologi adalah bagian penting dalam pendidikan, dan kami berkomitmen untuk selalu beradaptasi dengan teknologi baru yang bisa meningkatkan pengalaman belajar siswa. Ini bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi bagaimana kami bisa memastikan bahwa siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari," ujarnya.
Ali juga berbicara tentang bagaimana Cetta akan terus memperluas jangkauannya, baik dari segi program kursus yang ditawarkan maupun aksesibilitas pembelajaran di seluruh Indonesia.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap orang, dari Sabang sampai Merauke, dapat belajar bahasa asing dengan cara yang mudah, fleksibel, dan sesuai kebutuhan mereka. Cetta akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa," ujarnya.
Selain fokus pada inovasi dan pengembangan teknologi, Ali Akbar menekankan pentingnya peran Cetta dalam membentuk generasi muda yang siap bersaing di dunia global.
"Kami tidak hanya ingin memberikan ilmu bahasa kepada siswa kami, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari komunitas global. Penguasaan bahasa asing adalah salah satu modal penting untuk menjadi 'world citizen' di era digital ini," katanya.
Cetta juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, khususnya bagi generasi muda. Dengan lebih dari separuh karyawan dan pengajar berasal dari kalangan Gen Z, Cetta menyediakan berbagai fasilitas dan kebijakan yang relevan bagi karyawan muda, seperti "Cuti Putus", yang memungkinkan karyawan mengambil cuti setelah mengalami putus cinta.
"Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Cetta untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional para pekerjanya," tutur Ali.
Dengan konsistensi dan dedikasi untuk memberikan pendidikan berkualitas, Cetta terus berupaya meningkatkan akses pembelajaran bahasa asing yang mudah, fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Co-Founder dan CEO Cetta Ali Akbar menyampaikan pandangannya terkait prestasi ini. Ia menyebutkan bahwa penghargaan dari LinkedIn merupakan wujud kepercayaan masyarakat terhadap Cetta.
"Penghargaan ini adalah sebuah validasi dari upaya kami untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik. Cetta didirikan dengan misi untuk mencerdaskan bangsa melalui penguasaan bahasa asing, dan ini baru awal dari langkah kami," kata Ali.
Menurut Ali Akbar, terpilihnya Cetta dalam LinkedIn's Top Startup 2024 merupakan titik penting dalam perjalanan perusahaan. Hal ini tidak hanya menunjukkan bahwa Cetta tumbuh secara signifikan, tetapi juga bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya penguasaan bahasa asing di era globalisasi.
"Pencapaian ini adalah salah satu tonggak yang menunjukkan bahwa misi kami mulai berjalan sesuai dengan visi besar yang kami rancang. Kami ingin setiap orang di Indonesia memiliki akses yang sama untuk belajar bahasa asing dan meningkatkan taraf hidup mereka," ujarnya.
Ali menambahkan bahwa Cetta telah mengalami peningkatan pesat dalam jumlah siswa dan pengajar. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah perekrutan guru yang berkualitas.
"Kami sangat ketat dalam memilih pengajar. Kami ingin memastikan bahwa kualitas pembelajaran di Cetta selalu terjaga, dan ini membutuhkan tenaga pengajar yang kompeten," kata Ali.
Meskipun tantangan tersebut ada, Ali percaya bahwa Cetta akan terus berkembang dan meningkatkan jumlah pengajarnya tanpa mengorbankan kualitas.
Melangkah ke masa depan, Ali Akbar menegaskan bahwa Cetta memiliki ambisi besar untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kami percaya bahwa teknologi adalah bagian penting dalam pendidikan, dan kami berkomitmen untuk selalu beradaptasi dengan teknologi baru yang bisa meningkatkan pengalaman belajar siswa. Ini bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi bagaimana kami bisa memastikan bahwa siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari," ujarnya.
Ali juga berbicara tentang bagaimana Cetta akan terus memperluas jangkauannya, baik dari segi program kursus yang ditawarkan maupun aksesibilitas pembelajaran di seluruh Indonesia.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap orang, dari Sabang sampai Merauke, dapat belajar bahasa asing dengan cara yang mudah, fleksibel, dan sesuai kebutuhan mereka. Cetta akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa," ujarnya.
Selain fokus pada inovasi dan pengembangan teknologi, Ali Akbar menekankan pentingnya peran Cetta dalam membentuk generasi muda yang siap bersaing di dunia global.
"Kami tidak hanya ingin memberikan ilmu bahasa kepada siswa kami, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari komunitas global. Penguasaan bahasa asing adalah salah satu modal penting untuk menjadi 'world citizen' di era digital ini," katanya.
Cetta juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, khususnya bagi generasi muda. Dengan lebih dari separuh karyawan dan pengajar berasal dari kalangan Gen Z, Cetta menyediakan berbagai fasilitas dan kebijakan yang relevan bagi karyawan muda, seperti "Cuti Putus", yang memungkinkan karyawan mengambil cuti setelah mengalami putus cinta.
"Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Cetta untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional para pekerjanya," tutur Ali.