Sleman (ANTARA) - Calon Bupati Sleman nomor urut 2 Harda Kiswaya menyatakan akan menyiapkan regulasi yang ramah bagi investasi untuk menyambut beroperasinya Tol Solo-Jogja-YIA, yang direncanakan akan beroperasi penuh pada 2026 mendatang.
"Keberadaan jalan tol di Sleman sangat menguntungkan dari sisi keterbukaan," ujar Harda dalam rilisnya di Sleman, DIY, Rabu.
Menurutnya, proyek strategis nasional tersebut dapat mendatangkan investasi ke Sleman sekaligus membuka banyak lapangan kerja baru.
Harda menegaskan, bersama calon Wakil Bupati Danang Maharsa, mereka akan menyiapkan sejumlah regulasi untuk memanfaatkan peluang ini.
“Kami akan menyusun regulasi baru terkait investasi, termasuk melakukan revisi tata ruang,” katanya.
Dalam proses revisi tata ruang, Harda menekankan pentingnya pelibatan masyarakat sebagai pemilik lahan dan para akademisi.
"Kami akan meminta akademisi memberikan pandangan tentang potensi terbukanya wilayah Sleman setelah jalan tol ini selesai," jelasnya lebih lanjut.
Harda juga berkomitmen untuk memberantas pungutan liar (pungli) yang sering kali menjadi hambatan bagi pengusaha dan menciptakan ekonomi biaya tinggi.
"Regulasi di Sleman nantinya akan cepat, murah, dan bebas dari ekonomi biaya tinggi, termasuk menindak praktik KKN yang pernah marak di masa lalu," tutup Harda.
"Keberadaan jalan tol di Sleman sangat menguntungkan dari sisi keterbukaan," ujar Harda dalam rilisnya di Sleman, DIY, Rabu.
Menurutnya, proyek strategis nasional tersebut dapat mendatangkan investasi ke Sleman sekaligus membuka banyak lapangan kerja baru.
Harda menegaskan, bersama calon Wakil Bupati Danang Maharsa, mereka akan menyiapkan sejumlah regulasi untuk memanfaatkan peluang ini.
“Kami akan menyusun regulasi baru terkait investasi, termasuk melakukan revisi tata ruang,” katanya.
Dalam proses revisi tata ruang, Harda menekankan pentingnya pelibatan masyarakat sebagai pemilik lahan dan para akademisi.
"Kami akan meminta akademisi memberikan pandangan tentang potensi terbukanya wilayah Sleman setelah jalan tol ini selesai," jelasnya lebih lanjut.
Harda juga berkomitmen untuk memberantas pungutan liar (pungli) yang sering kali menjadi hambatan bagi pengusaha dan menciptakan ekonomi biaya tinggi.
"Regulasi di Sleman nantinya akan cepat, murah, dan bebas dari ekonomi biaya tinggi, termasuk menindak praktik KKN yang pernah marak di masa lalu," tutup Harda.