Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menyalurkan bantuan beras cadangan pangan pemerintah kepada 91.475 keluarga penerima manfaat supaya dapat mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan menjaga daya beli masyarakat.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo di Sleman, Kamis, mengatakan bantuan beras bagi keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2024 untuk yang kedua kalinya, pertama pada Agustus dan ketiga direncanakan Desember 2024.

'Ada kurang lebih 91.475 keluarga seluruh Kabupaten Sleman yang menerima bantuan beras. Setiap keluarga 10 kilogram. Total beras yang disalurkan pada Oktober ini 914 ton," kata Kusno Wibowo usai menyerahkan bantuan beras di Kalurahan Margokaton.

Ia mengatakan bantuan ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Sleman.

Penyaluran bantuan cadangan pangan pemerintah atau CPP merupakan upaya mengurangi beban pengeluaran warga masyarakat yang sekaligus mendukung percepatan penurunan stunting.

Di Kabupaten Sleman ini juga masih punya pekerjaan rumah di antaranya adalah angka stunting yang masih tinggi, nah pada kesempatan ini salah satunya adalah dengan penyaluran bantuan cadangan pangan pemerintah ini untuk mendukung percepatan menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Sleman.

"Semoga bantuan ini dapat menanggulangi kekurangan pangan dan mengendalikan gejolak harga pangan dan inflasi," katanya.

Kusno Wibowo mentargetkan penyaluran bantuan pangan pemerintah ini akan selesai di bulan Oktober ini secara bertahap. Hari ini ada beberapa lokasi, besok juga ada beberapa lokasi demikian sampai selesai di 86 kelurahan.

"Kami berpesan kepada lurah dan perangkat kelurahan lokasi penerima bantuan untuk dapat memantul dan terus mengevaluasi penyaluran bantuan pangan ini agar dapat tepat sasaran sesuai yang telah ditetapkan oleh badan tangan nasional," katanya.

Pelaksana tugas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan total beras yang diterimakan 914 ton beras ini berasal dari Vietnam kualitasnya medium.

Sebelum disalurkan, DP3 Sleman sudah uji rasa kemudian uji organoleptik dan sebagainya. Selain itu, dirinya coba sampling 10 penerima dari 10 penerima saya tanya beras yang diterima dua bulan yang lalu seperti apa waktu masak dicampur tidak jadi dari 10 orang yang menjawab dicampur hanya satu yang sembilan tanpa dicampur.

"Artinya beras ini memang kualitasnya bagus saya ngobrol dengan teman-teman Bulog kalau di Vietnam ini kelas medium tapi kalau di Sleman ini premium karena pecahannya sedikit. Makanya, warga yang menerima langsung dimasak dan sebagainya sudah sudah enak," katanya.

Ia mengatakan beras ini berasal dari cadangan pangan pemerintah yang di Jakarta yang memegang kendali di badan tangan nasional.

Untuk masalah data, DP3 Sleman tetap berkoordinasi dengan dinas sosial verval.

"Kalau data-data intinya kami tetap dari data kemiskinan ekstrem yang asalnya dari kementerian PMK jadi datanya dari sana kemudian di bawah diverval dengan dinas sosial kemudian distribusi ke masing-masing kelurahan," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024