Slemam (ANTARA) - Ratusan kyai dan gus Nahdlatul Ulama (NU) se Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar doa bersama dan kenduri di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi, sebagai wujud dukungan kepada pasangan calon Kustini Sri Purnomo dan Sukamto agar menang di Pilkada 2024

Dalam pertemuan itu, di Sleman, Sabtu, dihadiri paslon 01 Kustini-Sukamto, Rois Syuriah PCNU KH Syakir Ali, Penasehat TKP Nahdliyyin Sularno dan Perwakilan PWNU DIY Nurjamil Dimyati.

Panitia doa bersama sekaligus Ketua Tim Konsolidasi Pemenangan Nahdliyyin Sleman, Mohammad Alfuniam menyampaikan bahwa pasangan Kustini-Sukamto merupakan pilihan tepat yang harus diperjuangkan oleh warga nahdliyyin.

Pasalnya, kedua sosok ini telah menunjukkan komitmen seriusnya untuk melibatkan NU dalam agenda pembangunan dan pengembangan kegiatan keagamaan di lima tahun mendatang.

“Hanya beliau berdua yang berani berkomitmen penuh untuk memberikan perhatian kepada santri dan pondok pesantren. Serta jika terpilih, NU juga diminta mengawal kepemimpinan beliau selama lima tahun ke depan,” ungkap sosok yang akrab disapa Gus Niam tersebut.

Gus Niam juga menyampaikan bentuk perhatian Kustini Sri Purnomo kepada NU sudah terlihat di periode pertama kala memberikan perhatian khusus melalui program peningkatan kesejahteraan untuk rois-rois di Kabupaten Sleman.

Meskipun belum maksimal karena terpotong masa menjabat dan karena pandemi di awal kepemimpinan, namun Kustini Sri Purnomo dianggap telah menunjukkan “goodwill” terhadap NU.

“Tentu ke depan kita berharap seluruh kekuatan nahdliyyin di Sleman dapat bersatu, kita bisa memiliki pemimpin yang memperhatikan dan mengembangkan NU ke depan khususnya dalam kegiatan keagamaan,  pendidikan, sosial, ekonomi dan peningkatan usaha,” terang Gus Niam.

Sementara, penasehat TKP Nahdliyyin Sleman Sularno menyampaikan bahwa nahdlatul ulama memiliki jamaah yang sangat besar. Jamaah tersebut harus bersatu, bersinergi dan menghimpun potensi dengan manajemen organisasi yang baik.

“TKP ini beranggotakan 22 orang yang terdiri dari para kiai, akademisi, aktivis, pengasuh pesantren, banom dan penggerak NU. Bertujuan mengkomunikasikan kepentingan politik. Insyallah apa yang kita cita-citakan untuk memiliki pemimpin Sleman yang dari NU akan terwujud,” kata Sularno.

Senada dengan KH Sularno, perwakilan PWNU DIY KH Nurjamil Dimyati menegaskan bahwa dirinya memiliki semangat menghadapi pilkada 2024 setelah melihat paparan TKP PCNU Sleman.

“Apalagi semua kyai dan gus se Sleman bisa kompak hadir seperti ini menjadi semangat saya. Semangat ini sudah berkibar dan jangan sampai kalah,” tegas Nurjamil.

Sementara, Kustini Sri Purnomo menyampaikan keseriusannya untuk meneruskan perjuangan yang tertuang di visi dan misinya. Hal ini sebagai wujud keberpihakan dan komitmennya untuk kebesaran NU.

“Perhatian untuk NU akan kami berikan semaksimal mungkin dan akan kami tingkatkan,” tambah Kustini dalam rilisnya.

Senada dengan Kustini, Sukamto menegaskan bahwa dirinya dan Kustini juga akan mengawal  perda pesantren bisa terwujud nantinya.

“Kami yakin kekuatan dari warga nahdliyyin ini menjadi kekuatan besar kami untuk yakin menang di Pilkada 27 November besok dan kita akan perjuangkan bersama ke depannya,” pungkas Sukamto.

Pewarta : SP
Editor : Sutarmi
Copyright © ANTARA 2024