Kulon Progo (ANTARA) - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo Nomor Urut 3 Pilkada 2024 Novida Kartika Hadi dan Rini Indriani berkomitmen menumbuhkan ekonomi berbasis kalurahan, yakni gerakan one village one produk (OVOP) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Calon Bupati Kulon Progo Novida Kartika Hadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan penyumbang PDRB terbesar Kulon Progo saat ini masih di sektor pertanian dan perkebunan.
Artinya jika sektor ini dikembangkan akan berdampak secara langsung pada kesejahteraan masyarakat Kulon Progo.
"Setiap daerah memiliki potensi kearifan lokal yang dimiliki. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ke depan, harus bisa memunculkan potensi daerah/lokal di setiap pedesaan wilayah Kulon Progo bisa masuk dalam pasar global," kata Novida Kartika Hari atau sering disapa NKH dalam rilisnya.
NKH meyakini melalui gerakan one village one produk (OVOP) akan menumbuhkan kemandirian ekonomi lokal berbasis kalurahan dengan potensi lokal yang dimilikinya.
Kulon Progo ini kaya aneka ragam hasil pertanian maupun perkebunan. Dengan dorongan pemerintah melalui advokasi, membuka informasi investasi hingga secara teknis turut fasilitasi pengembangan produk agar menarik maka produk primer yang dimiliki tiap kalurahan bisa meningkat dan memiliki nilai jual lebih.
"Produk tiap kalurahan nantinya memiliki keunggulan dan mampu bersaing di pasar global. Gerakan OVOP ini selain mendongkrak ekonomi pedesaan, membuka lapangan kerja di tiap kalurahan juga akan menggugah rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap daerahnya," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Nomor Urut 3 Rini Indriani mengatakan dengan kalurahan tumbuh berkembang secara langsung akan menjadi cerminan keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan.
Selain itu, perlu adanya pemberdayaan perempuan sinergi dengan gerakan OVOP ini sangat memungkinkan melalui revitalisasi dan optimalisasi Kelompok Wanita Tani.
"Dengan keseragaman produk di setiap kelompok akan memudahkan dalam pengolahan lebih efektif dan efisien," katanya.
Calon Bupati Kulon Progo Novida Kartika Hadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan penyumbang PDRB terbesar Kulon Progo saat ini masih di sektor pertanian dan perkebunan.
Artinya jika sektor ini dikembangkan akan berdampak secara langsung pada kesejahteraan masyarakat Kulon Progo.
"Setiap daerah memiliki potensi kearifan lokal yang dimiliki. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ke depan, harus bisa memunculkan potensi daerah/lokal di setiap pedesaan wilayah Kulon Progo bisa masuk dalam pasar global," kata Novida Kartika Hari atau sering disapa NKH dalam rilisnya.
NKH meyakini melalui gerakan one village one produk (OVOP) akan menumbuhkan kemandirian ekonomi lokal berbasis kalurahan dengan potensi lokal yang dimilikinya.
Kulon Progo ini kaya aneka ragam hasil pertanian maupun perkebunan. Dengan dorongan pemerintah melalui advokasi, membuka informasi investasi hingga secara teknis turut fasilitasi pengembangan produk agar menarik maka produk primer yang dimiliki tiap kalurahan bisa meningkat dan memiliki nilai jual lebih.
"Produk tiap kalurahan nantinya memiliki keunggulan dan mampu bersaing di pasar global. Gerakan OVOP ini selain mendongkrak ekonomi pedesaan, membuka lapangan kerja di tiap kalurahan juga akan menggugah rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap daerahnya," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Nomor Urut 3 Rini Indriani mengatakan dengan kalurahan tumbuh berkembang secara langsung akan menjadi cerminan keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan.
Selain itu, perlu adanya pemberdayaan perempuan sinergi dengan gerakan OVOP ini sangat memungkinkan melalui revitalisasi dan optimalisasi Kelompok Wanita Tani.
"Dengan keseragaman produk di setiap kelompok akan memudahkan dalam pengolahan lebih efektif dan efisien," katanya.