Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta mewujudkan Program One Village One Company untuk memperkuat daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui kemitraan dengan pelaku industri kreatif.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Yogyakarta, Kamis, menyebut program tersebut merupakan kolaborasi lintas sektor agar pelaku UMKM dapat berkembang dan mampu menembus pasar yang lebih luas.
"Konsep ini kami dorong agar ada sinergi yang saling menguntungkan, bukan saling membebani," ujar Hasto.
Melalui program itu, menurut dia, Pemkot Yogyakarta memastikan setiap kampung memiliki mitra usaha besar yang berperan aktif membantu pengembangan UMKM setempat.
Upaya tersebut, diharapkan Hasto dapat membuka akses pasar baru sekaligus meningkatkan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai tindak lanjut dari komitmen tersebut, Pemkot Yogyakarta bersama pelaku industri kreatif menandatangani kesepakatan bersama (MoU) mendukung UMKM.
"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang peduli terhadap UMKM. Kami tidak ingin kerja sama seperti ini berhenti di MoU saja, tapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk pendampingan dan pembinaan agar UMKM mampu memproduksi sesuai kebutuhan pasar," ujar dia.
Menurut Hasto, pendampingan dan pembinaan tetap menjadi fokus utama agar kerja sama tidak berhenti di tahap seremonial semata.
Perwakilan PT Buccheri Indonesia Aulia Rizal Bastian menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai kerja sama itu menjadi langkah strategis menggerakkan roda ekonomi kreatif daerah.
"Yogyakarta adalah kota budaya dan kreativitas. Kami yakin jika kreativitas ini diberikan wadah dan didorong, maka akan lahir inovasi yang mampu menggerakkan ekonomi lokal," ujar dia.
Menurut Aulia, kerja sama antara pelaku industri dan pemerintah daerah harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
"Kerja sama ini diharapkan menjadi sinergi berkesinambungan antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat di Kota Yogyakarta," ujar Aulia.
