Bantul (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan tempat penampungan sampah sementara (TPSS) di wilayah Angkruksari untuk menampung atau mengakomodasi sampah pasar maupun limbah sayuran.

"TPSS di Angkruksari itu baru bisa untuk mengakomodasi sampah pasar, dan sudah beroperasi sejak beberapa waktu sekitar tiga pekan lalu," kata Kepala DLH Bantul Bambang Purwadi di Bantul, Rabu.

Menurut dia, TPSS di Angkruksari tersebut diperuntukkan untuk menampung sementara sampah maupun limbah sayuran dari semua pasar tradisional di Bantul, kecuali Pasar Niten yang sudah memiliki sarana pengolahan sampah sendiri dengan sistem intermediate treatment facility (ITF).

"Untuk daya tampung di TPSS Angkruksari per hari sekitar 16 ton, kalau sampahnya sebagian besar sampah pasar, kemudian perkiraan bisa dimanfaatkan sampai akhir November," katanya.

Bambang mengatakan sampah pasar maupun limbah sayuran tersebut hanya ditimbun di TPSS Angkruksari, kemudian ada perlakuan khusus agar bisa seperti semula dan tidak menimbulkan persoalan lingkungan.

"Di Angkruksari itu hanya penampungan sampah, jadi kita timbun kembali seperti kondisi semula supaya tidak menimbulkan polusi lingkungan. Mungkin ke depan bisa dikembangkan menjadi taman," katanya.

Dia mengatakan sementara untuk sampah yang lain diangkut dengan armada ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Dingkikan Kelurahan Argodadi, maupun TPS sistem reduce, reuse dan recycle (3R) yang ada di Tamanan, Banguntapan, dan ITF Pasar Niten.

"Untuk sampah lain kita olah di TPST Dingkikan Argodadi, dengan kapasitas 20 ton per hari, kemudian ITF Pasar Niten sekitar lima ton per hari, sementara di TPS3R Tamanan kapasitas 10 ton per hari," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024