Sleman (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Daerah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meraih penghargaan dari KPAI karena konsisten kerja keras bersama pemerintah dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak.

 

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sleman Maya Syla di Sleman, Rabu, mengatakan sejak dilantik pada 2023, fokus melakukan pengawasan, komunikasi dan kerja sama serta melaporkan berbagai pelaksanaan kegiatan.

 

"Kita juga memberikan berbagai masukan dan usulan kepada bupati terkait penyelenggaraan perlindungan anak dan pemenuhan hak anak. Termasuk juga melakukan mediasi, dan advokasi atas sengketa pelanggaran hak anak," kata dia.

 

Ia mengatakan KPAD Sleman konsisten tangani perlindungan dan pemenuhan hak anak sehingga Kabupaten Sleman dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori utama dalam dua tahun berturut-turut, yakni 2022-2023.

 

"Capaian ini menunjukkan capaian dan kinerja pemerintah bersama organisasi dan lembaga terkait dalam membangun sistem dan mendukung program-program KLA," katanya.

 

Maya mengatakan pada 2023, sebanyak 21 kasus yang ditangani oleh KPAD telah berhasil di terminasi atau ditutup. Berbagai kasus yang ditangani di antaranya pengasuhan, perselisihan hak asuh anak dan kasus kekerasan.

 

Tak hanya terlibat dalam penanganan kasus, KPAD juga berperan aktif dalam kegiatan pencegahan melalui sosialisasi di berbagai instansi dan komunitas. Gerak cepat itu diganjar penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

 

"Kita kerja cepat, terutama melakukan komunikasi dan kerjasama, serta hadir langsung di masyarakat. Memberikan sosialisasi, sembari memberikan edukasi terkait Undang-Undang 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," kata Maya.

 

Untuk itu, dirinya bersyukur atas capaian KPAD Sleman.

 

"Alhamdulillah dalam enam bulan setelah dilantik itu kita dapat piagam penghargaan sebagai nominasi KPAD terbaik dalam pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak," katanya.

 

Dia mengatakan pada 2024 lembaganya telah menangani 18 kasus yang 16 di antaranya telah terminasi. Masih tersisa dua kasus yang masih dalam pendalaman dan penanganan agar segera tuntas.

 

"Sleman ini semua infrastruktur untuk penanganan perlindungan anak sudah sangat lengkap. Dan kita berharap penanganan kasus akan semakin baik serta berusaha untuk menekan jumlah kasus lewat intervensi program dan pengawasan. Termasuk kasus kekerasan jalanan," katanya.

 

Dia mengatakan KPAD Sleman akan terus berupaya turut serta menjadi bagian dalam mewujudkan Kabupaten Sleman Layak Anak, agar anak-anak di daerah itu dapat hidup tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas yang bahagia.

 

"Istimewa dengan talentanya dan sembada dengan segenap perilaku yang menggenapinya," katanya.

 

Terpisah, seorang guru bimbingan konseling salah satu sekolah, Iin Las Priyanti, menyampaikan apresiasi atas kesigapan KPAD dalam menyelesaikan permasalahan sehingga siswa mendapatkan solusi dan mendapatkan perlindungan haknya.

 

"Saya merasa sangat terbantu karena KPAD Sleman mau turun ke bawah dan bertanya-tanya. Semoga KPAD terus konsisten dalam melindungi anak dan memberikan bantuan," kata dia.


Pewarta : Sutarmi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024