Yogyakarta (ANTARA) - FADSAN, merek fashion lokal yang dikenal karena inovasinya, kali ini menggebrak industri dengan meluncurkan koleksi pakaian terbaru bernuansa heritage. Koleksi ini hasil dari kolaborasi dengan pengrajin wastra tenun dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

Langkah ini menunjukkan komitmen FADSAN untuk mengangkat kekayaan budaya lokal Indonesia ke kancah yang lebih luas, sekaligus memperkuat identitas merek dengan sentuhan tradisi.

"Kolaborasi ini memerlukan waktu yang tidak sebentar. Kami bekerja sama dengan pengrajin wastra tenun di Tasikmalaya yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Prosesnya melibatkan diskusi intensif mengenai desain tenun dan material yang ingin digunakan, agar bisa menghasilkan karya yang memadukan tradisi dan inovasi," ujar Pendiri dan Pemilik FADSAN Arief Kurniawan.

Kolaborasi ini juga menunjukkan sinergi antara pelaku industri modern dan pengrajin tradisional dalam menciptakan karya fashion yang berkualitas. Ketertarikan FADSAN untuk menggabungkan wastra tenun dalam koleksi terbarunya didasari oleh keinginan untuk mengangkat nilai budaya Indonesia.

"Wastra tenun memiliki nilai sejarah dan filosofi yang mendalam. Kami ingin menghubungkan elemen tradisional ini dengan gaya modern yang relevan bagi konsumen saat ini. Kami berharap koleksi ini tidak hanya menarik dari sisi fashion, tetapi juga dapat mengedukasi pasar tentang kekayaan budaya kita," katanya.

Dengan menggunakan wastra, FADSAN ingin mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat keindahan kerajinan lokal yang sarat makna.

Respons pasar terhadap koleksi bernuansa heritage ini pun sangat positif. "Sejak pertama kali kami memperkenalkan koleksi ini, antusiasme konsumen sangat besar. Banyak yang menghargai usaha kami untuk menggabungkan elemen tradisional dalam busana modern. Kami merasa bangga bisa membawa kekayaan budaya Tasikmalaya ke khalayak yang lebih luas," ungkapnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia modern dan warisan budaya memiliki potensi yang besar di dunia fashion. Namun, proses produksi koleksi ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah mempertahankan kualitas dan keaslian wastra selama proses produksi massal.

"Kami sangat berhati-hati dalam setiap tahap produksi agar keaslian dan keindahan tenun tetap terjaga. Setiap helai kain yang digunakan dalam koleksi ini adalah hasil tenunan tangan pengrajin, sehingga kami perlu memastikan bahwa teknik tradisional ini dihormati dan dipertahankan," katanya.

FADSAN berkomitmen untuk menjaga integritas warisan budaya dalam setiap produknya. Dengan kolaborasi ini, FADSAN tidak hanya memperkenalkan koleksi pakaian terbaru, tetapi juga turut berperan dalam pelestarian budaya Indonesia.

Ke depan, FADSAN berencana untuk terus berkolaborasi dengan pengrajin lokal lainnya, menciptakan koleksi-koleksi bernuansa heritage yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Fashion, bagi FADSAN, bukan hanya soal estetika, tetapi juga medium untuk mengapresiasi dan merayakan warisan budaya yang kaya.

Koleksi terbaru ini diharapkan dapat menjadi langkah awal FADSAN dalam menjadikan wastra tenun sebagai bagian penting dari tren fashion Indonesia dan internasional, sekaligus menginspirasi merek-merek lokal lainnya untuk mengangkat budaya lokal dalam karya mereka.

Pewarta : SP
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024