Bantul (ANTARA) - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) kolaborasi dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbantan YoMa) untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM Serai Wangi Kebosungu I, Desa Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sejak tahun 2022, Astra melalui YDBA turut berkontribusi menjalankan pembinaan UMKM Serai Wangi di wilayah Desa Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini berjumlah 19 petani," kata Sekretaris Pengurus YDBA Ema Poedjiwati Presetio dalam sambutannya saat kunjungan ke UMKM Serai Wangi Dlingo, Bantul, Selasa.
Pihaknya bersyukur dan bangga atas pencapaian positif yang terus ditunjukkan para petani binaannya, mulai dari adanya perizinan usaha termasuk proses izin dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk turunan sabun serai wangi.
"Termasuk proses pemasaran yang dilakukan secara online, hingga penerapan teknik budidaya serai wangi sesuai standar hasil pembinaan kolaborasi YDBA bersama Polbangtan YoMa," katanya.
Namun demikian, kata dia, ibarat pisau yang harus terus diasah, pihaknya ingin para UMKM bisa terus berkembang, maju dan berkelanjutan dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu, bisa dengan mudah tercapai apabila dilakukan bersama-sama atau berkolaborasi.
"Oleh karena itu, kami sangat bahagia bisa berkumpul bersama-sama dan melakukan penandatanganan komitmen kolaborasi pembinaan UMKM antara YDBA dengan Polbangtan YoMa," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, beberapa program telah dikolaborasikan antara YDBA dan Polbangtan YoMa sejak 2023, antara lain tentang Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Kompos dan Organik, Pelatihan dan Pendampingan SOP Budidaya Serai Wangi dan Paska Panen serta Pelatihan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman.
"Kami berharap, dengan komitmen kolaborasi ini dapat terus memperkuat kolaborasi. Dan kehadiran Polbangtan YoMa tentu menjadi faktor penting bagi UMKM binaan kami dalam meningkatkan kompetensinya," katanya.
Sementara itu, Direktur Polbantan YoMa Bambang Sudarmanto mengatakan, perlunya pendampingan itu dari hulu sampai hilir, artinya di setiap sub sistem itu bisa ada nilai tambah, misalnya kalau menjual primer harganya seperti ini, namun ketika ada pengolahan tentu akan menjadi nilai tambah.
"Yang tidak kalah penting adalah keberlanjutan, oleh karena itu perlu ada mitigasi resiko, kalau sampai terlewat tentu jadi pembelajaran kita. Dan saya berharap ada milenialnya, jadi keberlanjutan tidak hanya regenerasi tapi biasanya yang muda lebih familiar dengan inovasi baru," katanya.
Sedangkan Ketua Tim Sertifikasi Balai BPOM Yogyakarta Ratna Widiastuti mengatakan, lembaganya ditugaskan pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap produk obat dan makanan, termasuk salah satunya kosmetik.
"Tapi kita tidak hanya mengawasi untuk UMKM agar memenuhi regulasi, tetapi kita juga mendampingi mereka agar bisa memenuhi regulasi, salah satunya di UMKM Serai Wangi Dlingo ini," katanya.
Dalam kunjungan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU kolaborasi YDBA dengan Polbantan YoMa, kemudian kunjungan ke lahan petani serai wangi, dan diskusi program pembinaan.
YDBA kolaborasi Polbantan YoMa bina UMKM Serai Wangi Dlingo Bantul
Kunjungan ke salah satu produk UMKM Serai Wangi di Kebosungu I, Kelurahan Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa (12/11/2024) (ANTARA/Hery Sidik)