Bantul (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (DPMK) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2025 memprioritaskan perbaikan sarana maupun peralatan sumur bor yang mengalami kerusakan dampak kemarau pada 2024.

"Untuk sumur bor di Bantul pada tahun 2025 itu anggarannya hanya Rp580 juta yang dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dan kemarin sudah diputuskan kita prioritaskan hanya untuk perbaikan," kata Kepala DPMK Bantul Sri Nuryanti di Bantul, Jumat.

Menurut dia, anggaran yang dialokasikan pada tahun 2025 tersebut jika untuk membangun sumur bor lengkap dengan peralatan tidak mencukupi, sehingga akan diprioritaskan untuk memperbaiki peralatan yang rusak karena kemarau panjang pada 2024.

"Karena kemarin kemarau panjang itu kan akhirnya alat-alat pada rusak seperti yang ada di wilayah Kelurahan Wonolelo, Pleret, padahal untuk mengairi sekitar 700 sampai 900 rumah, tapi karena alatnya rusak maka sementara ini masih menggunakan alat cadangannya," katanya.

Meski demikian, kata dia, penggunaan peralatan cadangan dalam memfungsikan sumur bor tidak harus segera dicarikan solusi, dengan melakukan perbaikan peralatan utama yang sebelumnya rusak supaya nantinya bisa berfungsi maksimal.

"Untuk sementara masih menggunakan serep atau cadangannya, dan nanti di akhir tahun ini karena darurat ya kita berikan anggaran untuk perbaikan. Kalau kemarin yang sudah pasti masuk anggaran 2025 ada tujuh titik untuk perbaikan," katanya.

Dia mengatakan perbaikan sarana dan peralatan sumur bor tersebut, meliputi berbagai pekerjaan, mulai dari pengadaan cadangan, perbaikan perpipaan, karena ada beberapa titik sumur bor yang masih menggunakan pipa kualitas biasa.

"Maka harus diperbaiki, diganti dengan pipa lebih kualitas, karena kalau sudah rusak tidak memungkinkan untuk kesehatan, kalau yang daerahnya berkapur dan sudah bertahun-tahun kan ada keraknya," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025