Sleman (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak masyarakat melakukan pemantauan dan membersihkan lingkungan untuk mencegah munculnya sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan ini.

"Intensitas hujan yang semakin sering sangat rawan menimbulkan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Rabu.

Dia menjelaskan jentik nyamuk dapat berkembang di mana saja bahkan melalui genangan di dalam rumah, seperti tempat penampungan air dan kolam.

Masyarakat dapat melakukan gerakan 3M dan memantau tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarana berkembang biak jentik nyamuk, seperti bak mandi, kulkas, tulang air, barang bekas di luar rumah, termasuk vas bunga dan benda-benda yang dapat menampung air.

Selain itu, masyarakat harus tetap menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati mengatakan tahun ini tercatat 1.960 kasus DBD di daerah itu.

"Kasus DBD sampai dengan minggu ke-49 pada 2024 tercatat ada 1.960 kasus, dan dua orang meninggal dunia. Angka kasus tertinggi terjadi pada Mei 2024," katanya.

Memasuki Desember, ucapnya, angka kasus mulai menunjukkan penurunan, sedangkan hingga minggu kedua bulan ini data yang dilaporkan tiga kasus.

"Meski ada penurunan namun tidak boleh lengah dan harus tetap waspada, apalagi nanti memasuki puncak musim hujan pada 2025. Masyarakat harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar," katanya.

 


Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024