Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta memperkuat layanan bantuan hukum gratis bagi masyarakat miskin dengan melibatkan 24 lembaga bantuan hukum (LBH) dan organisasi bantuan hukum (OBH) pada 2025.
Ketua Tim Kerja Bantuan Hukum dan HAM Bagian Hukum Setda Kota Yogyakarta Saverius Vanny Noviandri dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, menyebut layanan itu untuk memastikan akses keadilan merata bagi warga yang membutuhkan.
"Kami mewajibkan LBH/OBH untuk aktif melakukan sosialisasi di 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengakses layanan ini," ucap dia.
Vanny menjelaskan bahwa jumlah OBH yang dilibatkan meningkat dari awalnya 21 OBH pada 2024 dan satu mengundurkan diri.
"Dengan adanya akreditasi terbaru dari Kemenkumham pada akhir 2024, ada empat LBH/OBH tambahan di DIY yang kini bergabung, sehingga totalnya kembali menjadi 24," ujar dia.
Selama 2024, program bantuan hukum gratis itu telah menangani 86 kasus yang terdiri dari 14 kasus perdata dan 23 kasus pidana, termasuk kekerasan, penipuan, dan penggelapan.
Selain itu, terdapat 49 kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum yang digelar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait hak-hak hukum mereka.
Layanan hukum yang disediakan terbagi menjadi dua kategori, yaitu litigasi dan non-litigasi.
"Litigasi mencakup perkara yang diselesaikan melalui persidangan, seperti pidana, perdata, dan tata usaha negara. Sementara itu, non-litigasi adalah bantuan di luar peradilan, seperti penyuluhan hukum, konsultasi, mediasi, negosiasi, dan drafting dokumen hukum," jelas Vanny.
Menurut dia, penyuluhan hukum masih menjadi fokus utama, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan edukasi hukum.
Untuk memaksimalkan pelayanan itu, menurut dia, Pemkot Yogyakarta menerapkan pola anggaran terbuka dengan total anggaran sebesar Rp264 juta dialokasikan tanpa batasan pagu individu.
"Langkah ini membuat serapan anggaran pada tahun 2024 mencapai 99,6 persen, jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya sekitar 50 persen," kata dia.