Bandung (ANTARA) - Pemilihan direktur utama (Dirut) baru PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) harus bebas dari intervensi politik dan praktik lobi-lobi kepentingan. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menurutnya, independensi adalah kunci agar BJB tetap menjadi bank terpercaya, tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di seluruh Indonesia.

"Karena yang namanya bank itu harus independen. Tidak boleh ada intervensi politik atau lobi-lobi kepentingan dalam pemilihan Dirut BJB," kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (6/3).

Dedi menegaskan bahwa seleksi Dirut BJB harus dilakukan oleh lembaga berwenang dengan standar kualifikasi yang ketat. Ia menyebut ada empat hingga lima kriteria utama yang harus dipenuhi calon pemimpin baru bank daerah tersebut.

Pertama, Dirut baru harus mampu merampingkan struktur organisasi BJB, termasuk menghilangkan posisi yang tidak esensial seperti wakil direktur dan wakil manajer. 

"Struktur BJB ke depan harus lebih ramping. Jumlah direkturnya cukup tiga, komisaris juga cukup tiga. Tidak perlu ada wakil-wakil lagi," kata Dedi.

Baca juga: Ridwan Kamil akui rumahnya digeledah KPK, terkait dugaan korupsi BJB?



Kedua, Dirut BJB harus berani melakukan restrukturisasi sumber daya manusia (SDM). Dedi menekankan bahwa pegawai yang tidak kompeten harus dievaluasi demi menjaga kredibilitas bank. 

"BJB itu bukan sekretariat daerah, tetapi lembaga perbankan independen. Jumlah pegawai harus dirampingkan dengan memilih mereka yang benar-benar memiliki standar layanan tinggi," tegasnya.

Ketiga, ia menyoroti efisiensi biaya operasional. Dedi menyebut bahwa pengeluaran operasional BJB seharusnya tidak melebihi 45-50 persen dari total anggaran bank. 

Keempat, ia menilai jumlah kantor cabang BJB saat ini terlalu banyak dan harus dikurangi. 

"Jika ada calon yang sanggup menjalankan semua ini, bahkan berani menurunkan suku bunga, maka ia layak menjadi Dirut BJB. Kalau tidak, ya jangan," kata Dedi.

Dedi juga menekankan bahwa BJB harus menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dengan memberikan layanan perbankan terbaik bagi masyarakat dan aparatur birokrasi.

Baca juga: Proliga 2020 - Tim putri BJB bekuk Gresik Petrokimia 3-0


Pemilihan Dirut BJB akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada April 2025. 

Dedi memastikan dirinya tidak akan mengintervensi proses seleksi, namun tetap memberikan suara sebagai pelanggan BJB. 

"Saya tidak akan intervensi, tetapi sebagai pelanggan saya punya harapan. Jika bank ini dikelola dengan bunga rendah dan sistem yang lebih baik, kualitas pembangunan di Jabar juga akan meningkat," ungkapnya.

Terkait pengunduran diri Dirut BJB Yuddy Renaldi, Dedi menilai keputusan tersebut sebagai langkah yang tepat. 

Meski demikian, ia mengaku tidak mengetahui apakah pengunduran diri Yuddy berkaitan dengan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi dana iklan BJB. 

Manajemen BJB sendiri telah mengonfirmasi bahwa pengunduran diri Yuddy akan dibahas dalam RUPST sesuai dengan aturan perusahaan. Mereka juga memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan normal dan pelayanan kepada nasabah tidak terganggu.

Baca juga: Proliga 2020 - Putri Jakarta PGN Popsivo kalahkan BJB Tandamata


Pewarta : Ricky Prayoga
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025