Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional Indonesia. Pengumuman tersebut disampaikan PSSI pada Kamis (23/5), sebagai bagian dari strategi besar pembinaan dan pemetaan pemain nasional, baik dari dalam negeri maupun diaspora.
Penunjukan Tahamata bukan tanpa alasan. Pria kelahiran Vught, Belanda, 26 Mei 1956, ini dikenal sebagai salah satu figur penting dalam pengembangan bakat muda di Eropa.
Dengan darah Maluku-Belanda yang mengalir dalam dirinya, Simon dinilai memiliki kedekatan emosional dan kapasitas profesional untuk menjaring pemain berdarah Indonesia yang tumbuh di luar negeri, khususnya di Belanda.
PSSI berharap penunjukan ini dapat memperkuat kerja sama antara tim scouting dan pelatih Timnas Indonesia di berbagai level, termasuk pelatih senior Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto.
Simon Tahamata bukanlah sosok asing dalam dunia sepak bola. Sebagai pemain, ia dikenal sebagai winger lincah dan eksplosif yang memulai debut profesionalnya bersama Ajax Amsterdam pada 1976.
Baca juga: Erick Thohir bangga tiket timnas Indonesia lawan China di GBK ludes terjual
Kariernya melejit bersama klub raksasa Belanda itu, bahkan turut mengantarkan Ajax menjuarai Liga Belanda tiga kali (1976/77, 1978/79, 1979/80), meraih Piala KNVB (1978/79), serta membawa tim hingga semifinal Piala Eropa I (1979/80).
Setelah empat musim membela Ajax, ia hijrah ke klub Belgia, Standar Liège, lalu kembali ke Belanda untuk memperkuat Feyenoord.
Kariernya berlanjut ke Beerschot dan Germinal Ekeren hingga pensiun pada 1996. Di level internasional, Tahamata tercatat membela timnas Belanda dari 1979 hingga 1986.
Pascapensiun, Tahamata mengalihkan fokusnya ke dunia pelatihan, terutama pengembangan pemain muda.
Ia tercatat sebagai pelatih akademi dan tim junior di klub-klub ternama seperti Standard Liège, Germinal Beerschot, Al Ahli Arab Saudi, dan tentu saja Ajax Amsterdam.
Periode terpanjangnya bersama Ajax menunjukkan konsistensi dan dedikasinya dalam mencetak talenta masa depan sepak bola.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di bidang pengembangan pemain muda, penunjukan Tahamata menjadi langkah strategis PSSI dalam membangun fondasi kuat sepak bola nasional dari hulu.
PSSI menaruh harapan besar agar Simon dapat memetakan potensi pemain-pemain keturunan Indonesia di luar negeri yang kerap luput dari pantauan federasi.
Baca juga: Sebanyak 48 wanita ikuti program lisensi pelatih sepak bola di Bali
Profil Singkat Simon Tahamata
Nama lengkap: Simon Melkianus Tahamata
Tempat dan tanggal lahir: Vught, Belanda, 26 Mei 1956
Tinggi: 1,64 meter
Posisi saat bermain: Winger
Karier Bermain:
Junior: TSV Theole (1967–1971), Ajax Amsterdam (1971–1976)
Senior: Ajax Amsterdam (1976–1980), Standar Liège (1980–1984), Feyenoord (1984–1987), Beerschot (1987–1990), Germinal Ekeren (1990–1996)
Timnas Belanda: 1979–1986
Karier Kepelatihan:
Standard Liège (Akademi, 1996–2000)
Germinal Beerschot (Akademi, 2000–2004)
Ajax Amsterdam (Akademi, 2004–2009 & 2014–2024)
Al Ahli Arab Saudi (Akademi, 2009–2014)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Profil Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional Simon Tahamata