Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman berharap kehadiran mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif bagi penguatan keberagaman budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengatakan dengan banyaknya mahasiswa baru dari 34 provinsi yang diterima di kampus Unisa Yogyakarta, pihaknya berharap bisa mempromosikan apa yang menjadi keunggulan yang ada di Sleman.
"Ceritakan hal yang menarik dan positif, sehingga nanti sanak saudara kalian di seluruh Indonesia dapat hadir di Sleman, dengan begitu heterogen masyarakat di Sleman bertambah dan memperkaya persatuan yang ada di Sleman,” kata Erny Martyatun, S.IP, MT, Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, di Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025).
Hal itu disampaikan oleh Erny Martyatun pada acara penutupan Masa Ta’aruf (MATAF) Unisa Cultural Show 2025 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dengan tema Membentuk Unisa Muda Tangguh, Berintegritas, Berkarya dan Berdampak.
Lebih lanjut Erny menjelaskan bahwa acara Unisa Cultural Show ini sangat sesuai dengan budaya yang ada di Yogyakarta, Erny berharap nilai-nilai budaya akan mendorong mahasiswa menjadi cendekiawan dan juga pemimpin dan agen perubahan bangsa yang menjunjung tinggi moralitas dan nilai keislaman berkemajuan.
“Dengan mengikuti kegiatan Unisa Cultural Show ini, kita akan bisa memahami betapa keberagaman budaya ada di sini, namun bukan untuk menjadi sekat, tapi ini adalah bentuk pemersatu kita semua” kata Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
M. Refco Refliyani Hakim selaku ketua Mataf Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta 2025 menambahkan bahwa yang melatarbelakangi tema kebudayaan berdampak pada Mataf tahun ini yakni bermula dari Unisa sebagai kampus inklusif, yang turunannya adalah kesetaraan, keseluruhan dan kebudayaan, yang mana hal ini sesuai dengan output keberdampakan, yaitu kehadiran mahasiswa Jogja yang berdampak positif bukan hanya untuk individu, namun bagi sosial masyarakat, juga dengan keberagaman budayanya yang menambah heterogen pada masyarakat Jogja.
Sehubungan dengan tema yang digagas, acara tersebut menampilkan berbagai macam pementasan dari mahasiswa baru yang sesuai dengan daerahnya, seperti tarian dari Nusa Tenggara Timur (NTT), drama musikal dari Kalimantan Timur dan puncaknya adalah penampilan Bumi Watu Obong, sebuah drama musikal yang berasal dari Gunungkidul.
Selain sebagai hiburan, Unisa Cultural Show juga menjadi ajang edukasi dan apresiasi budaya bagi seluruh civitas akademika Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dan Erny berharap bahwa nilai kebudayaan yang ditanamkan melalui acara tersebut dapat menjadi pondasi kuat bagi mahasiswa baru dalam menjaga, mempertahankan dan melestarikan kebudayaan dalam ruang lingkup perkuliahan.
Dengan menjunjung tinggi nilai keberagaman, diharapkan perbedaan tersebut dapat melebur dengan kebudayaan lokal dan mahasiswa dapat mengamalkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Dinas Pariwisata berharap mahasiswa baru perkuat keberagaman budaya
Erny Martyatun, S.IP, MT, Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, pada acara penutupan Masa Ta’aruf (MATAF) Unisa Cultural Show 2025 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, di Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). ANTARA/Rini Juliana
Erny Martyatun, S.IP, MT, Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, pada acara penutupan Masa Ta’aruf (MATAF) Unisa Cultural Show 2025 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, di Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). ANTARA/Rini Juliana