Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan logistik untuk memperkuat upaya respons PMI Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terhadap dampak letusan Gunung Semeru yang terjadi di wilayah Kecamatan Pronojiwo dan sekitarnya.
Sekretaris Jenderal PMI AM Fachir di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa bantuan ini untuk memastikan penanganan yang cepat, terkoordinasi, dan berpusat pada kebutuhan masyarakat.
Adapun bantuan logistik yang dikirimkan terdiri dari 200 hygiene kit atau peralatan kebersihan, 500 selimut, dan 1.000 sarung. Bantuan ini, katanya, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, terutama terkait kebersihan diri, kenyamanan, dan perlindungan selama berada di tempat-tempat evakuasi.
Bantuan tersebut dikirim sebagian dari gudang logistik PMI di Gresik, Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan cepat PMI untuk memenuhi kebutuhan mendesak para warga yang terdampak bencana.
“PMI bergerak cepat untuk memastikan warga yang terdampak letusan Gunung Semeru mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Bantuan logistik ini adalah langkah awal untuk mendukung kenyamanan dan kesehatan para pengungsi," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan PMI Lumajang dan pihak terkait untuk memastikan respons kemanusiaan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Selain itu, pihaknya juga akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan serta menyiagakan relawan dan sumber daya tambahan apabila dibutuhkan dalam fase tanggap darurat maupun pemulihan.
Sementara itu, PMI Kabupaten Lumajang saat ini telah mengaktifkan operasi tanggap darurat, termasuk membuka dapur umum dan pertolongan pertama. Kehadiran bantuan dari PMI diharapkan dapat memperkuat kapasitas respons di daerah serta memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tengah mengungsi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya melaporkan Gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.
Dalam letusan itu, Gunung Semeru menghembuskan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.
Erupsi terekam di seismogram pos pemantauan gunung api di Lumajang memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.
Aktivitas erupsi Gunung Semeru dipastikan berakhir pada pukul 18.11 WIB, namun pemerintah daerah dan Badan Geologi masih menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi aktivitas lanjutan yang masih berpotensi terjadi.
Hal ini sekaligus menjadi dasar ditetapkannya Status Tanggap Darurat Bencana Alam yang berlaku aktif hingga 26 November 2025 oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI kirim logistik bantu respons dampak letusan Gunung Semeru